Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah 5 Pendulang Emas Korban Penyerangan di Yahukimo Hilang

Kompas.com - 06/09/2019, 17:25 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian belum menemukan jenazah lima orang yang diduga korban dari penyerangan di Kampung Minim, Kabupaten Yahukimo, Papua.

"Untuk beberapa yang diduga informasi awal adanya korban meninggal dunia sampai sekarang belum diketemukan jenazahnya," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).

Padahal, polisi setempat telah menyambangi titik koordinat yang diduga menjadi lokasi jenazah para korban.

Baca juga: 417 Penambang Emas di Yahukimo Menyelamatkan Diri Ke Boven Digoel

Namun, setelah melakukan perjalanan hingga 8 hari menuju titik koordinat tersebut, polisi tak menemukan satu pun jenazah.

"Jadi ketika ditemukan titik kordinatnya, yang perjalanannya 8 hari menuju ke situ, ya sudah enggak ada lagi (jenazahnya)," kata dia.

Kini, polisi sedang fokus melakukan evakuasi para penambang tersebut. Hingga Jumat hari ini, total terdapat ratusan orang yang telah berhasil dievakuasi.

Baca juga: Wiranto Sebut Penyerangan di Yahukimo Tak Terkait Kerusuhan Papua

Dedi mengatakan, sebanyak 288 pendulang emas berhasil dievakuasi pada 4 September lalu. Kemudian, 189 orang diselamatkan pada 5 September 2019.

Terakhir, sebanyak 6 korban yang mengalami luka bacok telah dilarikan ke Rumah Sakit Tanah Merah.

Sebelumnya, polisi menduga, penyerangan terhadap orang-orang yang diduga penambang emas di Distrik Sarandela, Kabupaten Yahukimo, Papua itu terjadi secara spontan.

Baca juga: Polri Duga Penyerangan Pendulang Emas di Yahukimo Spontan

"Motifnya hanya penyerangan secara spontan ya terhadap masyarakat yang sedang melakukan pendulangan emas," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019).

Dedi mengatakan, para penyerang melakukan aksinya secara tiba-tiba sambil membawa sejumlah senjata tajam.

Kompas TV Deklarasi damai dan doa bersama untuk Papua digelar Pemerintah Kabupaten Minahasa di panggung acara diperlihatkan bagaimana warga dari beragam keyakinan suku dan budaya bisa bersatu menghasilkan karya melupakan perbedaan. Panggung doa dan deklarasi damai untuk Papua menggambarkan Indonesia penyanyi kasidah dan paduan suara bergandengan tangan melantunkan nada nada perdamaian, pesannya perbedaan adalah anugrah bukan membuat kita terpecah. #Papua #PapuaBarat #KerusuhanPapua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com