Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim TNI-Polri Dengar Suara Tembakan saat Olah TKP Penembakan Briptu Hedar

Kompas.com - 14/08/2019, 16:24 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Papua telah membentuk tim khusus menangani kasus penembakan Briptu Hedar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, pada Selasa (13/8/2019), tim sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Saat itu, tim mendengar suara tembakan.

"Kemarin sekitar pukul 11.00 WITA- 12.00 WITA, tim mendatangi TKP, memang ada serangan ada tembakan," ucapnya saat ditemui di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, (14/8/2019).

Baca juga: Briptu Hedar Tewas Tertembak, Polri Tak Tambah Personel di Papua

Dedi menuturkan, saat mendengar suara tembakan, tim gabungan TNI-Polri bergegas melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan.

Namun, tim yang terdiri dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Papua dan Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Puncak Jaya ini tidak menemukan jejak pelaku.

"Hanya ditemukan beberapa amunisi di sekitar suara tembakan. Itu sudah dilakukan penyitaan," kata Dedi.

Baca juga: Brigpol Hedar Pernah Selamatkan Warga Sulsel yang Jadi Perakit Senjata KKB

Adapun hingga saat ini Polri telah mengidentifikasi terduga pelaku yang berinisial JM. Ia merupakan anggota KKB dengan pimpinan G.

Kelompok itu yang menguasai daerah Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua.

JM diduga menembak Briptu Hedar hingga gugur dengan menggunakan senjata laras panjang. Identitas JM terungkap berdasarkan keterangan sejumlah saksi.

Baca juga: KKB Tembaki Polisi yang Sedang Olah TKP Kasus Pembunuhan Brigpol Hedar

Saat ini, kata Dedi, polisi masih mengejar terduga pelaku. Namun, pengejaran juga terkendala kondisi geografis.

Briptu Hedar, anggota Direskrim Polda Papua yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, ditemukan tewas.

Pembunuhan Hedar bermula ketika dia dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor.

Baca juga: KKB Tembaki Polisi yang Sedang Olah TKP Kasus Pembunuhan Brigpol Hedar

Saat melintas di Kampung Usir, Briptu Hedar dipanggil temannya yang merupakan warga setempat sehingga Bripka Alfonso memberhentikan kendaraannya.

Briptu Heidar lantas menghampiri temannya tersebut, sedangkan Bripka Alfonso menunggu di atas motor.

Pada saat Briptu Hedar berbicara dengan temannya tersebut, tiba-tiba sekolompok orang datang dan langsung membawanya.

Baca juga: Polri Buru Anggota KKB Papua Terkait Gugurnya Briptu Hedar

Setelah kejadian tersebut, Bripka Alfonso segera melaporkan kejadian tersebut ke pos polisi di Kabupaten Puncak.

Kepolisian meminta kelompok itu segera membebaskan Briptu Hedar karena selama ini yang bersangkutan melaksanakan tugas di daerah tersebut tidak memiliki catatan buruk dan aktif berkomunikasi dengan warga setempat.

Akan tetapi, jenazah Briptu Hedar kemudian ditemukan tak jauh dari lokasi penyanderaan.

Kompas TV Polda Papua telah mengantongi Kelompok Kriminal Bersenjata yang menyandera dan menembak Brigadir Anumerta Hedar di Kabupaten Puncak. Dua peleton pasukan tengah mengejar pelaku. Tim gabungan dari Polri dan TNI sudah turun untuk mengejar kelompok yang diduga menyandera korban. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal menyatakan polisi sebelumnya mendapat laporan dari warga yang melihat kelompok itu membawa jenazah Brigadir Anumerta Hedar. Penyelidikan di lokasi Kampung Usir, Kabupaten Puncak juga tengah dilakukan. Jenazah Brigadir Anumerta Hedar dibawa ke kampung halaman Desa Siawung, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Almarhum adalah sulung dari 3 bersaudara dan merupakan tulang punggung keluarga. Keluarga Hedar berharap Polri mengungkap penembak korban. #PenyanderaaanAnggotaPolri #KKB #Papua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com