Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisioner Komnas HAM Sambangi KPK Bahas Masalah Tambang di Kalimantan

Kompas.com - 05/08/2019, 16:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam menyambangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (5/8/2019).

Choirul mengatakan, ia berkunjung ke KPK untuk berkoordinasi menyelesaikan masalah lubang tambang di Samarinda, Kalimantan Timur.

Lubang bekas tambang telah menyebabkan 35 anak-anak meninggal dunia dalam lima tahun terakhir.

"Bagaimana kok sampai 35 orang meninggal? Ternyata persoalan utama adalah soal tata kelola tambang yang bau. Narasinya, problem korupsinya juga besar, makanya koordinasi dengan KPK," kata Choirul saat meninggalkan Gedung KPK, Senin sore.

Baca juga: Jokowi Reklamasi Lubang Tambang Jadi Kolam Ikan, Ini Pendapat Ahli

Choirul menuturkan, jatuhnya 35 korban akibat lubang tambang itu tidak lepas dari buruknya tata kelola pertambangan. Menurut Choirul, tata kelola yang buruk merupakan salah satu akibat dari korupsi.

Bukti kesalahan tata kelola itu, kata Choirul, adalah lokasi lubang tambang yang jaraknya hanya 5-20 meter dari permukiman penduduk. Padahal, jarak idealnya adalah 500 meter.

"Kami menemukan satu proses pengawasan yang lemah, satu proses pengurusan administrasi yang lemah yang indikaisnya memang kelemahan-kelemahan ini bukan praktik biasa, ini praktik yang sistematis gitu," ujar Choirul.

Baca juga: Evakuasi Korban, Alat Berat Dikerahkan Buka Akses ke Lubang Tambang yang Longsor di Sulut

Ia menyebut, baik Komnas HAM dan KPK masing-masing telah mengirim tim ke sana untuk memeriksa dugaan tersebut.

Komnas HAM, kata Choirul sepakat bekerja sama dengan KPK supaya ada efek jera dan tidak lagi menimbulkan korban.

"Jadi langgamnya dua, langgam korupsi dan langgam hak asasi manusia, kami berharap di sini ada penindakan. Kami juga akan menggunakan skenario kami, kewenangan kami untuk melakukan juga penindakan," ujar Choirul.

Choirul menyatakan, kematian 35 orang anak-anak akibat lubang tambang harus diseriusi.

Selain kerugian dari segi keselamatan, lubang tambang itu juga dinilai merugikan masyarakat karena merusak lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com