Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno: Tidak Ada Korban WNI Dalam Penembakan di El Paso

Kompas.com - 05/08/2019, 13:40 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, hingga saat ini belum ada WNI yang menjadi korban dalam penembakan di El Paso, Texas, Amerika Serikat (AS).

Retno mendapat informasi tersebut dari Konsulat Jenderal RI di Houston.

"Right after the shooting, kami sudah mendapatkan laporan dari Konjen kita di Houston. Sejauh ini tidak ada korban warga negara Indonesia," ujar Retno di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Catatan Kemenlu sendiri, terdapat 11 kepala keluarga berstatus WNI yang menetap di El Paso.

Baca juga: Ini 5 Fakta Insiden Penembakan Massal di Texas dan Ohio

Kementerian Luar Negeri telah membuka layanan telepon bagi keluarga mereka di Indonesia dan WNI di El Paso untuk menghubungi mereka jika terjadi kejadian serupa.

"Kami juga sudah menyampaikan himbauan yang sudah kami circulate semua kepada masyarakat. Jadi saya kira SOP kita sudah well established untuk merespon kegiatan emergency seperti itu," lanjut dia.

Diberitakan, seorang pemuda 21 tahun bernama Patrick Crusius menyerang Walmart El Paso penuh pengunjung. Serangan Crusius mengakibatkan 20 orang tewas dan 26 lainnya terluka.

Gubernur Texas Greg Abbott dalam konferensi pers menyebut penembakan massal itu merupakan "hari paling mematikan yang pernah dalam sejarah negara bagian itu".

Crusius kemudian menyerahkan diri setelah melakukan aksinya dan disebut sempat mengunggah sebuah manifesto berisi pandangan rasisnya sebelum beraksi.

Dikatakan dalam manifestonya, dia mengklaim aksinya tersebut merupakan balasan atas "invasi" yang dilakukan Hispanik ke Texas, dan menyebut imigrasi harus berakhir.

Baca juga: Insiden Penembakan Massal Texas, KJRI Imbau WNI di El Paso Waspada

Dia juga memuji pembantaian yang terjadi di masjid Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret di mana 51 jemaah Masjid Al Noor dan Linwood tewas ketika Shalat Jumat.

Kepala Polisi El Paso Greg Allen menyebut, jajarannya mendapat laporan pukul 10.39 waktu lokal, dengan para penegak hukum datang ke lokasi enam menit kemudian.

"Situasi di lokasi sangatlah mengerikan," ucap Allen.

Penembakan brutal ini diketahui terjadi satu pekan setelah aksi serupa di festival bawang putih California yang menewaskan tiga orang. 

 

Kompas TV Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial lewat sebuah cuitan di akun Twitter-nya hingga memicu reaksi berbagai kalangan. Kali ini, Trump melayangkan komentar bernada rasis pada anggota Kongres Amerika. Di Twitter, Trump berkata, sangat menarik melihat progresif anggota kongres perempuan yang aslinya datang dari negara di mana pemerintahannya berantakan, hancur, dan paling korupsi di dunia. Sekarang dengan lantang dan keji memberi tahu orang-orang Amerika Serikat, bangsa terbesar dan paling kuat di dunia, bagaimana pemerintahan kita harus dijalankan. Mengapa mereka tidak kembali ke negara asal dan membantu memperbaiki kerusakan dan kejahatan di tempat mereka berasal, kemudian kembali dan tunjukkan pada kami bagaimana caranya. #DonaldTrump #Trump #CuitanTrump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com