KOMPAS.com — Status Gunung Bromo berada di level II atau Waspada. Kepala Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, Gunung Bromo masih fluktuatif.
"Sudah cukup lama (statusnya), tapi untuk meningkat ke level berikutnya masih belum," ucap Kasbani kepada Kompas.com, Sabtu (20/7/2019).
Kasbani menambahkan, status Waspada yang disematkan sudah berlangsung cukup lama.
"Kembali ke Normal sama sekali ini belum ya karena sekali-sekali dia ada erupsi itu kan membahayakan," kata dia.
Baca juga: Bromo Erupsi, Masyarakat Diimbau Tak Beraktivitas dalam Radius 1 Km
Masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak mendekati area dalam radius 1 kilometer dari kawah, tetapi Kasbani mengatakan, mereka masih bisa mengunjungi Bromo dengan aman.
"Kami akan tetap memantau perkembangan gunung, dan siapkan saja masker untuk antisipasi kalau kebetulan ada erupsi kecil seperti itu ada antisipasi," tutur Kasbani.
Erupsi yang terjadi juga sudah berlangsung cukup lama dan bervariasi. Kasbani mengungkapkan, selama ini gunung sering mengeluarkan lontaran material seperti pasir, kerikil, batuan pijar, dan abu.
Namun, pada 2016 status gunung api ini pernah naik ke level III atau Siaga. Menurut catatan Kompas.com (29/6/2019), saat itu terjadi peningkatan signifikan jumlah gempa vulkanik dangkal mencapai 63 kejadian.
Pada saat itu, pengunjung tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 2,5 kilometer dari kawah aktif Bromo.
Adapun untuk erupsi yang terjadi pada Jumat (19/7/2019) malam yang disertai banjir, menurut Kasbani, hal ini terjadi lantaran saat kejadian, hujan mengguyur sisi sebelah gunung. Akibatnya, lahar dingin yang keluar merupakan imbas dari adanya luncuran air yang mengenai lautan pasir.
"Itu sudah biasa dan itu bukan fenomena aneh," ucap dia.
Diberitakan Kompas.com, Sabtu (19/7/2019), masyarakat sempat panik ketika Bromo erupsi semalam. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengatakan saat ini situasi telah kembali kondusif pasca-erupsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.