Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Usulan Kabinet Jokowi-Ma'ruf | Regulasi Kontrol IMEI | Joe Taslim Memerankan Sub-Zero

Kompas.com - 13/07/2019, 06:00 WIB
Harry Rhamdhani,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

Bahwa orang pintar, lanjutnya, selalu dapat menyelesaikan masalah dan orang muda selalu membawa semangat baru.

Hal tersebut menjadi pusat kritik yang dituliskan oleh Kompasianer Diaz Rosano. Apalagi sosok milenial dan pintar selalu dikedepankan dalam memilih menteri, disamping tentunya tetap harus mengakomodasi kepentingan partai pendukung dan berbagai kepentingan lainnya.

Itulah mengapa Kompasianer Diaz Rosano lebih mengedepankan sosok berintegritas, jujur dan berani daripada sekadar muda dan punya semangat baru.

"(Dulu) Kita pernah mengenal sosok Kapolri Hoegeng yang terkenal karena kejujuran dan keberaniannya. Demikian pula sosok Baharuddin Lopa yang pernah menjadi Menkumham dan Jaksa Agung di era Gus Dur," tulis Kompasianer Diaz Rosano. (Baca selengkapnya)

 

3. Jika Susi Pudjiastuti Berhasil "Merebut" 10 Persen Saham Facebook

Pada awalnya Mark Zuckerberg, pendiri Facebook mengunggah sebuah foto pada Minggu (08/07) melalui akun Instagramnya.

Foto yang diunggah adalah fotonya sendiri di mana ia sedang naik paddle di laut dengan caption "Tahoe Sunset".

Di antara banyaknya komentar atas unggahan tersebut, ada satu yang menarik yaitu apa yang dilotarka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

"Saya mau menantang kamu lomba paddle dan memenangi 10 persen Facebook," kata Susi dalam bahasa Inggris.

Bagaimana jika tantangan ini diterima oleh Mark Zuckerberg? (Baca selengkapnya)

 

4. Rencana Kebijakan Regulasi Kontrol IMEI Tuai Protes

Kementerian perindustrian (Kemenperin) berencana mengeluarkan sebuah kebijakan baru terkait kontrol IMEI (International Mobile Equipment Identity) yang mulai berlaku pada bulan depan menuai protes dari banyak pihak.

Saat ini, tulis Kompasianer Gigih Prayitno, peraturan regulasi kontrol IMEI ini masih dibicarakan di tiga kementerian terkait yakni Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Kementerian Perindustrian.

Secara sederhana, peraturan tersebut guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk-produk dalam negeri khususnya ponsel yang dibeli dan digunakan.

"Sebelum kebijakan ini dilaksanakan, terlebih dahulu akan dilakukan pemutihan dimana semua ponsel dengan IMEI yang ilegal, yang didapat dari black market sebelum tanggal 17 Agustus akan "diputihkan" dan dianggap telah menjadi legal dan bisa digunakan seperti biasa," lanjut Kompasianer Gigih Prayitno. (Baca selengkapnya)

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com