Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pernyataan Kapolri soal Wanita Bawa Anjing Masuk Masjid

Kompas.com - 04/07/2019, 20:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Video perempuan membawa seekor anjing masuk ke Masjid Al-Munawaroh di Kabupaten Bogor sempat viral di masyarakat.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (30/6/2019) siang.

Pasca merebaknya peristiwa ini, muncul foto yang disebarluaskan di media sosial dengan mencatut template pemberitaan Kompas.com yang menyertakan pernyataan Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Tito Karnavian terkait kasus itu.

Sebuah akun Facebook mengunggah tangkapan layar, seolah sebuah artikel dari Kompas.com berisi foto Tito Karnavian yang mengeluarkan pernyataan bahwa peristiwa masuknya perempuan ke masjid dengan membawa anjing merupakan rekayasa kelompok tertentu.

Foto dengan mencatut Kompas.com dan pernyataan Kapolri ini dipastikan hoaks. Tak pernah ada pemberitaan dan pernyataan Kapolri soal kasus itu.

Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo dengan tegas menyatakan, foto dan informasi di dalamnya hoaks.

Narasi yang beredar:

Sebuah akun Facebook mengunggah konten tersebut pada Rabu (3/7/2019) pagi. Kolom komentar unggahan ini pun ramai dipenuhi respons netizen.

Foto yang beredar mencatut tangkapan layar seolah merupakan artikel Kompas.com tertanggal 28 Juni 2019.

Tangkapan layar berita bohong yang ditujukan kepada Tito Karnavian.Facebook Tangkapan layar berita bohong yang ditujukan kepada Tito Karnavian.
Pada bagian atas foto Tito terdapat tulisan seperti berikut:

Kapolri, Tito Karnavian:

"Video viral seorang ibu yang bawa anjing ke dalam masjid, saya yakin itu adalah rekayasa dari umat islam radikalis yang coba adu domba antar lintas agama"

Unggahan di Facebook ini juga dibagikan puluhan akun lainnya.

Penelusuran Kompas.com

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menegaskan bahwa konten ini tidak benar.

Dedi mengatakan, akun tersebut saat ini berada dalam pemantauan.

"Itu hoaks. Pemilik akun sedang di-profiling oleh tim siber," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/7/2019).

Akun yang menyebarkan konten ini dapat dikenai sanksi hukum.

"Masih didalami. Nanti kalau sudah clear bukti-buktinya dan apabila dilaksanakan penegakan hukum akan saya sampaikan," ujar Dedi.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugrohmenegaskan, Kompas.com tak pernah menulis artikel itu dan memang tak ada pernyataan Kapolri.

"Capture seolah-olah berita dari Kompas.com itu hoaks. Kompas.com tidak menulis artikel itu karena memang tidak ada pernyataan seperti hoaks itu dari Kapolri. Dapat dipastikan capture seolah-olah berita itu hoaks yang diproduksi mereka yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan-tujuan memecah belah," kata Wisnu.

Selengkapnya, baca juga: Kompas.com Dicatut untuk Hoaks Pernyataan Kapolri soal Wanita Bawa Anjing Masuk Masjid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com