Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPN: Prabowo Terbang ke Jerman, Urusan Bisnis

Kompas.com - 21/06/2019, 16:13 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dipastikan saat ini menuju ke Jerman ketika proses persidangan sengketa Pilpres 2019 masih berjalan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan pemberangkatan Prabowo ke Jerman.

"Kemarin malam Prabowo berangkat ke Jerman. Dia biasa sebulan sekali pasti setidaknya dua kali ke luar negeri," ujar Dahnil saat ditemui di Media Centre BPN, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2019).

Baca juga: Fakta di Balik Sikap Jokowi Hadapi Tuduhan Kubu Prabowo-Sandi, Bias Anti-Petahana hingga Akan Hormati Putusan Sidang MK

Dahnil menuturkan, sudah selama satu tahun Prabowo jarang bepergian ke luar negeri. Kepergiannya ke Jerman dalam rangka urusan bisnis.

"Hampir setahun beliau tidak mengurusi bisnis. Ini kedua kali beliau pergi, berangkat ke Jerman terkait urusan bisnis," paparnya kemudian.

Biasanya, lanjut Dahnil, Prabowo tidak pernah bepergian ke luar negeri lebih dari lima hari. Maka dari itu, ia memastikan Prabowo sudah di Indonesia sebelum MK mengumumkan hasil sengketa Pilpres 2019.

Baca juga: Moeldoko: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Tidak Lama Lagi...

"Kemungkianan tiga sampai empat hari saja. Sebelum hakim (MK) memutuskan, beliau sudah di Indonesia," jelasnya.

Sebelumnya, setelah Pilpres 2019 usai, Prabowo juga sempat meninggalkan Tanah Air. Dia menuju Brunei Darussalam dan Austria.

Kali ini, Prabowo kembali bepergian ke luar negeri. Dia menuju Jerman ketika tim kuasa hukumnya yang dipimpin Bambang Widjojanto sedang berperkara sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi.

Kompas TV Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko meluruskan keterangan saksi yang dihadirkan tim Prabowo-Sandi pada sidang MK tentang materi kecurangan bagian dari demokrasi yang disebut disampaikan dalam pelatihan saksi TKN Jokowi-Ma'ruf. Moeldoko membantah pernah mengatakan kecurangan hal yang wajar dalam demokrasi. Moeldoko menyebut dia hanya meminta para saksi hati-hati dan waspada terhadap terjadinya kecurangan dalam pemilu. Sebelumnya, saksi dari tim Prabowo-Sandi, Hairul Anas Suaidi dalam sidang di MK mengatakan pernah mendapatkan materi berjudul kecurangan bagian dari demokrasi saat pelatihan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin. Saat itu menurutnya materi itu disampaikan oleh Moeldoko. #SidangSengketaPilpres #MahkamahKonstitusi #Moeldoko
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com