JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Dalam pertemuan itu, Khofifah meminta penambahan gerbang tol di sepanjang jalan tol Trans Jawa yang melintasi provinsi Jawa Timur.
"Seluruh titik di mana tol sudah berdiri ini sudah beberapa kami sampaikan, supaya dibuka tambahan exit toll," kata Khofifah usai bertemu Presiden Jokowi.
Khofifah berpendapat, penambahan gerbang keluar tol itu akan membuat perekonomian di daerah yang dilewati tumbuh. Sebab, banyak daerah di Jawa Timur yang menjadi wilayah Industri.
Baca juga: QRIM Express Manfaatkan Tol Trans Jawa untuk Tekan Biaya
"Sekarang kontribusi industri di Jatim dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim kira-kira 29,8-30 persen dari industri. Jadi, Jatim sebetulnya sudah jadi provinsi industri," kata dia.
Mantan Menteri Sosial ini mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah kepala daerah yang wilayahnya akan dibangun pintu tol baru, yakni Bupati Ngawi, Bupati Madiun, Bupati Nganjuk, dan Bupati Probolinggo.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jatim juga telah mengusulkan penambahan pintu keluar tol ini kepada Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT).
Baca juga: Makanan Berbahan Singkong Kini Bisa Dinikmati di Rest Area Tol Trans Jawa
"Sehingga ada ekonomi yang akan tumbuh dari exit toll yang memang menurut pemetaan para bupati pada saat kami rapat di Bakorwil diusulkan titik-titiknya," kata dia.
Selain tambahan exit toll, Khofifah juga mengungkapkan keinginan agar dibangun transportasi massal berbasis rel seperti MRT dan LRT.
Ia berharap transportasi massal ini bisa mengububngkan sejumlah wilayah yakni Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan atau yang biasa disingkat Gerbangkertosusila.