Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kalau Perlu, Investasi Tak Usah Pakai Izin

Kompas.com - 09/05/2019, 12:54 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengeluhkan perizinan investasi di tingkat pusat maupun daerah yang masih berjalan lambat.

Jokowi pun meminta para menteri dan kepala daerah menutup mata apabila ada pengusaha yang hendak menanamkan investasinya.

Apalagi jika investasi itu berorientasi pada ekspor dan substitusi barang-barang impor.

"Kalau itu yang datang investornya, sudah saudara-saudara sekalian tutup mata. Sudah, besok bangun, izin berikan, besok suruh bangun. Gitu lho, itu baru bisa menyelesaikan," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (9/5/2019).

Baca juga: Jengkel Perizinan Lambat, Jokowi Bilang Kalau di Tingkat Provinsi Saya Layani Sendiri

Padahal menurut Jokowi, banyak investor yang sudah datang dan berniat menanamkan investasinya ke Indonesia. Hanya saja, perizinan masih bertele-tele baik di pusat dan daerah sehingga membuat para investor itu balik badan.

Ia mencontohkan, lima tahun lalu, ada 259 izin yang harus dikantongi apabila investor ingin membangun pembangkit listrik. Kini Jokowi sudah memangkasnya menjadi hanya 58 izin. Namun, ia belum puas dengan angka itu.

Baca juga: Jokowi: 5 Tahun ke depan Sudah Enggak Ada Beban, yang Terbaik Akan Saya Lakukan...

Ke depannya, Jokowi meminta jajaran pemerintah pusat hingga daerah terus memangkas izin-izin yang tidak perlu.

"Kalau investasi kaya itu, orientasi ekspor, subtitusi batang impor, kalau perlu, enggak pakai izin. Izinnya diberikan kemudian," kata dia.

Kompas TV Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional atau Musrenbangnas 2019 dimulai, Kamis (9/5). Acara yang dibuka Presiden Joko Widodo ini digelar untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020. Selain memberikan arahan dalam pembukaan Musrembangnas 2019 di Hotel Shangri-La Jakarta, Presiden juga meluncurkan visi 2045 menyambut 100 tahun Indonesia Merdeka. Di antaranya menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 5 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia. Tahun 2045, Jokowi menyebut Indonesia akan menjadi negara dengan pendapatan besar yang maju. Dalam pidatonya, presiden juga menyinggung soal reformasi birokrasi. #Musrenbangnas2019 #PresidenJokowi #RKP2020
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com