Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di TPS Uzbekistan, Jokowi-Ma’ruf dan PDI-P Raih Suara Terbanyak pada Pemilu 2019

Kompas.com - 04/05/2019, 23:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasangan capres cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin menang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Taskhent, Uzbekistan.

Demikian laporan dari tim Kelompok Kerja PPLN dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Nasional atas Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2019 di Luar Negeri di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sabtu (4/5/2019).

Jokowi-Ma’ruf memperoleh 51 suara. Sementara, pasangan capres cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 18 suara.

Total DPT di TPS itu sebanyak 92 orang. Namun, pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya 70 orang. Jumlah suara sah sebanyak 69 dan suara tidak sah sebanyak 1.

PDI Perjuangan Menang

Adapun, pada rekapitulasi penghitungan suara Pileg, PDI Perjuangan memperoleh suara terbanyak dibandingkan yang lainnya.

PDI-P memperoleh 17 suara, disusul PSI dengan 12 suara, PKS dengan 9 suara dan Nasdem dengan 6 suara. Selanjutnya, ada Golkar dengan 4 suara, PKB dan Demokrat yang sama-sama memperoleh 3 suara, PAN dan PPP yang juga sama-sama memperoleh 2 suara serta Perindo dan PBB yang sama-sama memperoleh 1 suara.

Baca juga: Situng Sementara KPU: Jokowi-Maruf Unggul Sekitar 12,1 Juta Suara

Sementara, Partai Gerindra, Partai Garuda, Partai Berkarya, Partai Hanura dan PKPI seluruhnya tidak memperoleh satupun suara.

Hingga pukul 15.45 WIB, rapat pleno masih berlangsung. KPU, Bawaslu, DKPP beserta perwakilan partai politik penerima mandat dari ketua umum dan sekretaris jenderal sudah bersepakat agar laporan rekapitulasi disampaikan tiga negara sekaligus.

Setelah itu, barulah perwakilan partai politik maupun pasangan capres dan cawapres menyampaikan pendapatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com