Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Imbau Pemudik Berangkat Sejak 29 Mei, Hindari Puncak Arus pada 31 Mei

Kompas.com - 03/05/2019, 17:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memprediksi puncak arus mudik Lebaran tahun 2019 jatuh pada tanggal 31 Mei 2019.

"Kami perkirakan, memang tanggal 31 Mei itu puncak mudik," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Prediksi itu ditetapkan apabila Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah jatuh pada tanggal 5 Juni 2019. Artinya, pemudik mempunyai waktu lima hari untuk melakukan perjalanan ke tujuan.

Baca juga: Ingin Mudik Aman, Pilih Bus yang Ditempeli Stiker Layak Jalan

 

Menurut Budi, rentang waktu lima hari itu dapat dimanfaatkan pemudik untuk pulang ke kampung halaman lebih awal. Harapannya, pemudik menggunakan moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara.

"Kalau libur (sebelum Lebaran) tanggal 30 Mei hingga 4 Juni, jadi kan ada enam hari. Makanya kami imbau pulangnya mulai tanggal 30 Mei, bahkan 29 Mei malam sudah mulai pulang supaya sepi," ujar Budi.

Baca juga: Ini Sejumlah Syarat Pendaftaran Mudik Gratis bagi Warga Jakarta

 

Sekalipun menggunakan kendaraan pribadi, diharapkan pemudik tidak memakai motor.

"Motor diimbau tidak digunakan. Kami sarankan untuk pakai mudik gratis. Karena jika pakai motor itu sangat berbahaya. 75 persen kecelakaan saat mudik itu karena pemudik menggunakan motor," ujar Budi.

Berkaca arus mudik Lebaran 2018, angka kecelakaan pemudik yang menggunakan motor turun sebesar 30 persen dibandingkan tahun 2017. Pemerintah pun berkomitmen untuk kembali menurunkan angka tersebut di tahun ini.

Baca juga: Mudik Lebaran 2019, Akan Diberlakukan One Way di Tol Trans Jawa

 

Pemerintah pun sedang mempersiapkan, mulai dari infrastruktur hingga pola pelayanan bagi pemudik.

Saat ini, tol Trans Jawa sudah beroperasi. Demikian pula sebagian tol Trans Sumatera pun telah dapat digunakan.

Selain itu, pemerintah juga mengoptimalkan angkutan masal, baik darat, laut dan udara.

Kompas TV PT KAI DAOP 9 Jember, Jawa Timur siapkan 2 perjalanan KAI mudik &amp; balik gratis, yaitu kereta Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya dan kereta Tawang Alun jurusan Banyuwangi-Malang.<br /> Ada 4.240 lembar tiket disiapkan untuk perjalanan mudik-balik gratis pada 7-10 Juni 2019.<br /> Mau tahu syaratnya? Cek video ini! #mudikgratis #PTKAI #jawatimur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com