Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Oposisi di Parlemen Diprediksi Tak Berpengaruh Signifikan, Asalkan...

Kompas.com - 23/04/2019, 15:51 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan, sembilan partai politik yang dinyatakan lolos ambang batas parlemen berdasarkan hasil quick count Pileg 2019 memiliki tantangan di tengah dinamika politik yang berubah-ubah.

"Dinamika politik akan jadi tantangan karena parlemen mendatang akan didominasi oleh partai-partai koalisi Indonesia kerja sebanyak lima parpol, sedangkan oposisi terdiri dari empat parpol," ujar Lucius kepada Kompas.com, Selasa (23/4/2019).

Seperti diketahui, partai koalisi Indonesia kerja yang terdiri dari PDI-P, Golkar, PKB, Nasdem, dan PPP, mengusung pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca juga: Kembali Dihuni Wajah-wajah Lama, Peningkatan Kinerja DPR Dinilai Sulit Terjadi

 

Sedangkan parpol oposisi ada Gerindra, PKS, Demokrat, dan PAN yang mengusung pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Lucius menjelaskan, total kursi partai koalisi Jokowi-Ma'ruf akan lebih banyak dibandingkan oposisi jika mengacu pada perolehan suara partai di Pileg 2019.

"Perbandingan sementara 60:40 dengan dominasi koalisi yang cukup signifikan, suara oposisi tak akan cukup memberikan pengaruh dalam proses pembuatan kebijakan," paparnya.

Akan tetapi, lanjutnya, oposisi juga diuntungkan dengan posisinya yang berada di luar pemerintahan.

Baca juga: Prabowo Bertemu Lima Sekjen Parpol Koalisi, Ini yang Dibahas...

 

Jika oposisi bisa melakukan konsolidasi untuk menjalani peran check and balances, maka suara mereka yang kecil dari sisi kuantitas bisa cukup berpengaruh dalam proses membuat kebijakan di parlemen.

Namun, seperti diungkapkan Lucius, jika oposisi mengulang kiprah menjadi parpol oposisi periode sebelumnya, maka koalisi Indonesia kerja bisa dengan leluasa menentukan segala kebijakan.

"Dominasi koalisi Indonesia kerja sebenarnya juga bisa menguntungkan rakyat asalkan program-program yang dirancang itu pro rakyat. Program pro rakyat tentu dengan mudah dieksekusi dengan parlemen yang mayoritas pendukung pemerintah," jelasnya.

Kompas TV Kendati hitung resmi pemilu legislatif di Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum selesai. Namun berdasarkan hitung cepat Litbang Kompas, diprediksi ada sembilan partai politik yang lolos ambang batas parlemen empat persen dan akan menempatkan sejumlah politisi di gedung DPR RI. Lalu kira-kira akan seperti apa wajah Senayan lima tahun ke depan dengan konfigurasi sembilan partai politik ini? #KPU #HitungCepat #WajahDPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com