Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR Minta Masyarakat Pelihara Situasi yang Kondusif Pasca-Pemilu

Kompas.com - 18/04/2019, 14:04 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta masyarakat terus memelihara suasana yang aman dan kondusif pasca-hari pemungutan suara Pemilu 2019.

"Alhamdulilah situasi aman dan kondusif. Oleh karena itu saya mengajak kita sama-sama menjaga agar situasi yang kondusif ini semoga terus terpelihara memperkuat persatuan dan kesatuan," ujar Zulkifli saat memberikan keterangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Menurut Zulkifli, penyelenggaraan pemilu dapat dikatakan sukses apabila seluruh pihak dapat menyatukan kembali masyarakat yang terpecah akibat perbedaan pilihan.

Baca juga: Kapolri: Jangan Ada Mobilisasi Massa Sikapi Pemilu 2019

Ia juga meminta masyarakat bersabar dalam menunggu hasil resmi Pemilu 2019 yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Pemilu ini akan sukses tentu pasca-tanggal 17 kalau kita mampu merajut merah putih kembali, siapa yang menang adalah kalau pemilu ini bisa menyatukan kembali setelah delapan bulan kita berdebat panjang," kata Zulkifli.

Kompas TV Satu hari pasca pemilu Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG langsung melesat di atas 1 persen dibanding penutupan Selasa (16/4) atau sehari sebelum pemilu. Lepas dari pembukaan pukul 9 Waktu Indonesia Barat IHSG kembali "reli" dengan naik lebih 2 persen menembus 6.600. Barulah pada 1 jam perdagangan setelah pembukaan bursa saham Indonesia sedikit melandai karena secara agregat "hanya" naik 0,8%. Kenaikan IHSG hari ini termasuk istimewa. Sebab mayoritas bursa Asia seperti Jepang Nikkei, Shanghai, Hang Seng Hongkong dan Kospi Korea ada di zona merah atau turun. Bernasib sama dengan bursa saham, Rupiah juga ikut menguat. Hari ini Rupiah bergerak mendekati level Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat. Dua hari sebelumnya Rupiah masih bertengger di kisaran Rp 14.050. Jika di tarik 1 bulan terakhir tren penguatan Rupiah semakin terlihat. Tepat bulan lalu Rupiah masih di kisaran Rp 14.200. Kemudian hari ini tepatnya pukul 10.20 menit Waktu Indonesia Barat rupiah ada di kisaran Rp 14.030. #Pemilu2019 #IHSG #Rupiah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com