Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Caleg: Dijuluki "Pembawa Hujan", Daniel Johan Sampai Diminta Padamkan Kebakaran Hutan

Kompas.com - 13/04/2019, 13:26 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada-ada saja pengalaman tak terlupakan yang dialami para caleg selama masa kampanye lalu. Salah satunya yang paling membekas di ingatan Daniel Johan adalah saat dia diminta bantuan untuk memadamkan kebakaran hutan.

Calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku dirinya mendapat julukan baru dari para warga, "Pembawa Hujan".

Ya, setiap kali Daniel berkampanye di desa-desa di Kalimantan Barat, tak lama kemudian hujan turun membasahi desa itu. Untuk diketahui, Daniel adalah caleg petahana yang maju daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Barat (Kalbar) I, yang meliputi Kabupaten Sambas, Bengkayang, dan Kubu Raya.

"Saya dianggap pembawa hujan ya karena di mana saya hadir enggak lama hujan," tutur dia sambil tertawa saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Cerita Caleg: Soal Ongkos Politik, Arsul Sani Berutang kepada Sang Ayah

Dari sekitar 1.000 titik yang sudah ia kunjungi, Daniel mengaku sekitar 70-80 persen terjadi hujan.

Bahkan, ia pernah ditelepon untuk hadir ketika terjadi kebakaran hutan.

Dengan julukan tersebut, Daniel menuturkan masyarakatnya pun tak mengeluh, justru senang dengan hujan yang "dibawa"-nya.

Dana Rp 1 Miliar

Daniel lalu bercerita soal dana yang telah dihabiskannya selama kampanye ini. Selama tujuh bulan berkampanye, ongkos yang dikeluarkan Daniel mencapai Rp 1 miliar. Semua berasal dari koceknya pribadi.

"Mungkin bisa Rp 900 sampai Rp 1 miliar," kata Daniel.

Dari jumlah tersebut, ia mengaku paling banyak mengeluarkan biaya untuk alat peraga kampanye (APK) dan pakaian.

Namun, ada pula orang yang membantunya, misalnya dengan membuatkan kaos untuk dia.

Sementara, sumbangan dari parpol hanya berupa bendera dan jumlahnya terbatas.

Baca juga: Cerita Caleg: Blusukan ke Pelosok Sulawesi, Badaruddin Tidur di Warung saat Kampanye

Untuk menghemat biaya, Daniel menuturkan bahwa berbagi untuk mencetak APK menjadi salah satu jalan. Namun, sebagai caleg petahana, ia mengaku memiliki cerita lain.

"Masalahnya itu saya kan yang incumbent, kedua saya dianggap pengurus pusat sehingga kalau dari konteks saya bukan diringankan justru saya meringankan caleg-caleg di tingkat provinsi dan kabupaten, saya buatin mereka," ungkapnya

Selain itu, metode kampanye yang ia lakukan adalah dengan turun langsung ke lapangan atau door to door.

Daniel mengaku sudah mengunjungi lebih dari 1.000 desa selama masa kampanye.

"Saya door to door dari desa ke desa, di setiap desa (silaturahmi) dengan masyarakat, tokoh masyarkat, RT/RW, dengan kepala desa, bisa di rumah kepala desa, tokoh masyarakat, sekali pertemuan mungkin bisa 50, maksimal 100 orang," ujar dia.

Saat turun ke lapangan, ia pun mengaku tidak mempraktikkan politik uang dan turut memberikan pendidikan politik perihal hal itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com