JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menilai Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus memainkan narasi-narasi yang hanya menjadi 'gimmick' politik, ketimbang tawaran ide yang bersifat substansi.
Misalnya, kata Karding, perihal sosok bajingan yang disebut Prabowo saat berkampanye di Yogyakarta, Senin (8/4/2019) lalu.
Hingga kini, BPN masih belum mau membuka identitas sosok bajingan yang dimaksud.
"Tuduhan-tuduhan yang digulirkan BPN ini tidak lebih dari 'gimmick' dan hoaks, karena pihaknya sendiri sepertinya tidak tahu siapa bajingan yang mereka sebut," kata Karding, di Jakarta, Rabu (10/4/2019), seperti dikutip Antara.
Baca juga: Prabowo Ingin Ada Uang Pensiun untuk Koruptor, TKN Nilai Kontraproduktif
Hal itu disampaikan Karding menanggapi pernyataan Juru Debat BPN, Saleh Partaonan Daulay, yang menyebut Prabowo tak perlu menyebut secara detail identitas bajingan yang dimaksudnya.
Saleh menilai, ada orang-orang yang sudah paham siapa bajingan yang tersebut.
"Kan tidak perlu menyebut nama. Dengan berbagai pertimbangan, tidak menyebut nama malah mungkin dianggap lebih bijak. Namun diyakini, ada orang-orang tertentu yang tahu dan paham siapa orang-orang yang dimaksud," ujar Saleh.
Baca juga: Sekjen PDI-P: Survei Internal BPN Hiburan untuk Prabowo
Namun bagi TKN, ujar Karding, BPN lebih baik membuka sosok bajingan yang dimaksud agar tuduhan-tuduhan yang digulirkan BPN dapat ditindaklanjuti, bahkan diproses hukum.
"Tentunya dengan disertai alat bukti. Jika tak ada alat bukti, itu sama saja hoaks, info bohong " tegas Karding.
TKN, sambungnya, juga membuka diri untuk membantu BPN menemukan sosok bajingan tersebut.
Baca juga: Pakar Psikologi Politik Duga Prabowo Emosional karena Kalah di Survei
"Mungkin kami dapat membantu BPN agar yang mereka sebut bajingan itu ditindak. Biar TKN yang melaporkan berdasarkan informasi dari BPN," jelas Karding.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.