Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Baru 2,5 Tahun jadi Wali Kota, Diambil Bu Mega ke Jakarta

Kompas.com - 09/04/2019, 19:00 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menceritakan pengalamannya berkarir di pemerintahan saat berkampanye di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2019).

"Saya berbahagia sekali bisa hadir di Solo dimana saya memulai karir saya di bidang pemerintah disini," kata Jokowi dihadapan massa yang hadir di Stadion Sriwedari, Kota Solo.

Jokowi yang berlatar belakang pengusaha itu lalu bercerita saat ia menjadi wali kota Solo dua periode. Periode pertamanya pada 2005-2010 berjalan lancar. Kesuksesannya memimpin Solo itu membuatnya terpilih lagi untuk periode kedua.

Namun, Jokowi tak menyelesaikan periode keduanya di Solo. Ia dicalonkan oleh PDI-P sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada 2012 dan keluar sebagai pemenang.

Baca juga: Di Solo, Jokowi Cerita Perjalanan Politiknya dari Wali Kota Menjadi Presiden

"Baru 2,5 tahun diambil bu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) ke Jakarta," kata Jokowi.

Setelah memimpin Jakarta selama dua tahun, Jokowi pun kembali dicalonkan oleh partainya untuk pilpres 2014. Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla keluar sebagai pemenang mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Di Jakarta juga sama, baru jadi gubernur kurang dari tiga tahun diangkat lagi keatas dicalonkan sebagai presiden," kata Jokowi.

Kini, Jokowi yang kembali berhadapan dengan Prabowo Subianto menargetkan untuk menang lebih besar di Jawa Tengah. Ia menegaskan perolehan suaranya di Jawa Tengah akan sangat berpengaruh bagi kemenangannya bersama Ma'ruf Amin.

"Tahun 2014 kita menang 66 persen. Tapi saya enggak mau lagi hanya menang 66 persen. Enggak mau. Minimal 70 persen," kata Jokowi yang disambut sorak sorai massa yang hadir.

Baca juga: Gubernur NTT Sebut Jokowi Setuju Pulau Komodo Ditutup Sementara

Megawati sendiri hadir dalam kampanye Jokowi di Solo ini. Putri proklamator Ir Soekarno itu duduk di bangku belakang podium orasi Jokowi. Megawati juga tampak sesekali melemparkan senyum dan melambaikan tangan ke arah pendukung Jokowi.

Turut hadir pula politisi PDI-P Puan Maharani, Anggota Dewan Pengarah TKN Pramono Anung, serta putri Gus Dur Yenny Wahid. Ada pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo. 

Kompas TV Empat hari jelang berakhirnya masa kampanye pilpres 2019, calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, menggelar kampanye di Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/4). Kampanye berlangsung terbuka di Stadion Singaperbangsa, Kabupaten Karawang dan diikuti relawan dan partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf serta muslimat NU se-Jawa Barat. Kampanye akbar juga didampangi cawapres pendamping Jokowi, Ma'ruf Amin. Seperti biasanya, Jokowi mengajak masyarakat tidak percaya kabar bohong dan tetap semangat terus dan optimistis membangun Indonesia. #KampanyeJokowi #JokowiMaruf #JokoWidodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com