Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaftaran 19 Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Ini Cara Daftarnya

Kompas.com - 08/04/2019, 17:31 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendaftaran 19 sekolah kedinasan pemerintah dimulai besok, Selasa (9/4/2019). Pendaftaran ini dilakukan secara online melalui situs milik Badan Kepegawaian Negara (BKN), https://sscasn.bkn.go.id.

Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Mudzakir mengatakan, pendaftaran akan berlangsung hingga akhir bulan April, Selasa (30/4/2019).

"Pergunakan kesempatan ini sebaik mungkin dengan memenuhi semua ketentuan yang ada," kata Mudzakir saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/4/2019) sore.

Adapun 19 sekolah kedinasan tersebut terdiri dari delapan intansi, yaitu

  • Kementerian Keuangan (Politeknik Keuangan Negara STAN), dengan kuota 3.000 orang.
  • Kementerian Dalam Negeri (Institut Pemerintahan Dalam Negeri/IPDN), dengan kuota 1.700 orang.
  • Badan Siber dan Sandi Negara (Sekolah Tinggi Sandi Negara/STSN), dengan kuota 100 orang.
  • Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Politeknik Ilmu Permasyarakatan/POLTEKIP dan Politeknik Imigrasi/POLTEKIM), dengan kuota 600 orang.
  • Badan Intelijen Negara (Sekolah Tinggi Intelijen Negara/STIN), dengan kuota 250 orang.
  • Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika/STMKG), dengan kuota 250 orang.
  • Badan Pusat Statistik (POLITEKNIK STATISTIKA STIS), dengan kuota 600 orang.
  • Kementerian Perhubungan (SSTD Bekasi, PKTJ Tegal, API Madiun, STIP Jakarta, PIP Semarang, Poltekpel Surabaya, STPI Curug, ATKP Medan, PIP Makassar, Poltekbang Surabaya, ATKP Makassar, Politeknik Pelayaran Sumatera Barat, dan Politeknik Sungai Danau Penyeberangan Palembang), dengan kuota 2.676 orang.

Baca juga: 9.176 Kuota dari 21 Sekolah Kedinasan Dibuka April, Ini Rinciannya

Mudzakir menegaskan, proses rekrutmen tidak dipungut biaya apa pun.

"Siswi atau taruna-taruni tahun 2019 untuk selalu berhati-hati atas kemungkinan terjadinya penipuan terkait (proses) penerimaan. Tidak ada satu pihak pun yang dapat membantu kelulusan," kata Mudzakir.

"Apalagi kalau ada pihak yang menjanjikan kelulusan dengan keharusan menyediakan sejumlah uang. Itu dipastikan penipuan. Jangan percaya dan jangan dilayani," ujar dia.

Alur pendaftaran

Peserta hanya diperbolehkan mendaftar dalam satu jurusan dari 19 sekolah kedinasan yang membuka formasi. Jika melanggar, otomatis peserta dinyatakan gugur.

Berikut alur pendaftarannya:

  1. Pelamar mengakses situs SSCASN, https://sscasn.bkn.go.id
  2. Pelamar membuat akun SSCN Sekolah Kedinasan 2019, lalu mencetak kartu informasi akun
  3. Pelamar login ke SSCN Sekolah Kedinasan dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan password yang telah didaftarkan
  4. Mengunggah swafoto, memilih sekolah kedinasan, melengkapi nilai, mengunggah berkas, dan melengkapi biodata yang ada
  5. Mengecek resume dan mencetak kartu pendaftaran
  6. Verifikator instansi melakukan verifikasi data atau berkas pelamar yang masuk ke instansinya
  7. Pelamar login ke SSCN mengecek status kelulusan verifikasi administrasi
  8. Mendapatkan kode billing yang harus dibayarkan oleh pelamar lolos verifikasi. Aturan mengenai pembayaran dapat dicek di sekolah kedinasan masing-masing
  9. Pelamar mencetak kartu ujian di SSCN setelah pembayaran diterima dan dikonfirmasi oleh sistem
  10. Pelamar mengikuti proses seleksi sesuai kententuan instansi. Pengumuman status kelulusan akan diumumkan Panitia Seleksi Sekolah Kedinasan Instansi dapat diakses di situs SSCN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com