JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa kali momen kampanye terbuka, ada saja kebijakan pembangunan di daerah setempat yang disinggung Joko Widodo sebagai calon presiden petahana.
Ketika di Dumai, Provinsi Riau, 27 Maret 2019 lalu misalnya. Di depan lebih dari ribuan pendukungnya, Jokowi menegaskan mengenai beroperasinya Kapal Roll-On Roll-Off (RoRo) Dumai-Malaka.
Selain itu, Jokowi sempat menyinggung pembangunan jalur kereta Labuan Batu-Dumai yang akan dipercepat.
Baca juga: Eksponen Muda Muhammadiyah Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf Amin
Di Gedung Dome, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, sehari kemudian, ia juga menyinggung mengenai percepatan pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda.
Kepada wartawan ketika dijumpai setelah santap siang di Restoran Garuda, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019), Jokowi mengatakan, hal itu memang bagian dari caranya menyelesaikan persoalan di lapangan.
Selain itu, dalam pidatonya, Jokowi juga selalu menyinggung program skala nasional. Sehingga, ia merasa perlu juga menyinggung problem di daerah tersebut.
"Program nasionalnya ada, di daerahnya juga ada. Kita enggak mungkin ya bicara nasional, tapi problem-problem di daerah tidak kita kuasai. Problem di daerah itu harus kita kuasai dan kita cari solusinya," ujar Jokowi.
"Misalnya ada yang minta runway (bandara) diperpanjang, atau jalan tol di Balikpapan-Samarinda harus diselesaikan, itulah permintaan-permintaan daerah yang harus kita respons," lanjut dia.
Baca juga: Sibuk Kampanye, Jokowi Sempatkan Makan Siang Bersama Keluarga
Meski demikian, Jokowi menegaskan, pernyataan-pernyataannya tentang sejumlah program di daerah itu bukan spontan. Namun, memang sudah diinventarisasi sebelumnya.
Dengan demikian, saat datang ke daerah tersebut, ia tinggal menyampaikan kepada publik tentang program tersebut.
"Itu sudah ada semua. Sudah kita inventarisasi persoalan di setiap provinsi apa, dan perlu diselesaikan dalam jangka waktu berapa dan sebagainya," lanjut Jokowi.