Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Bencana Alam di Indonesia Meningkat pada Tahun 2019

Kompas.com - 29/03/2019, 17:29 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan selama Januari-Maret 2019 jumlah bencana alam di Indonesia lebih banyak dibandingkan tahun 2018.

"Selama bulan januari hingga maret 2019 telah terjadi 1.107 bencana yang menyebabkan 375 orang meninggal dan hilang, 1340 luka-luka dan 850.772 orang mengungsi dan terdampak," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugerogo di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Jumat (29/3/2019).

Berdasarkan data BNPB, korban meninggal dan hilang pada tahun 2018 karena bencana alam hanya sebanyak 100 orang dengan total 836 bencana. Awal tahun ini, kata Sutopo, total bencana alam sudah memecahkan rekor tahun sebelumnya.

Baca juga: BNPB Tetapkan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sentani Berakhir Jumat Hari Ini

Ia menjelaskan, pada awal tahun ini juga bencana yang paling mematikan adalah banjir dan tanah longsor. Dua jenis bencana alam tersebut yang paling banyak memakan korban jika dibandingkan dengan tahun 2017 dan 2018.

"Bencana yang paling banyak memakan korban adalah banjir bandang di Sulawesi Selatan dan di Sentani. Itu karena banjir disana disentai tanah longsor," ujar Sutopo.

BNPB, lanjutnya, memperkirakan kerugian materil atas kejadian yang menimpa Indonesia di awal tahun ini mencapai miliaran. Kerugian paling banyak menyangkut tempat tinggal masyarakat.

Baca juga: Saat Terjadi Bencana, Keselamatan yang Utama, Bukan Foto-foto...

Dirinya menjabarkan, jika dilihat dari tingkat provinsi, provinsi di Pulau Jawa menjadi wilayah yang paling banyak terkena bencana pada awal tahun ini. Tercatat Jawa Tengah sebanyak 356 kejadian, Jawa Timur 204 Kejadian, dan Jawa Barat 173. Di luar Jawa, Sulawesi hanya 59 kejadian dan Aceh 34 kejadian.

"Di Jawa masyarakat banyak yang tetap mencoba tinggal walaupun di zona merah yang merupakan daerah rawan bencana," ucapnya.

Selain di tingkat provinsi, seperti diungkapkan Sutopo, BNPB juga mencatat ada lima kabupaten yang terdampak bencana terbanyak di awal tahun ini. Kelima Kabupaten itu berada di Pulau Jawa.

Kota Semarang sebanyak 32 kejadian, Temanggung 29 Kejadian, Jepara 28 kejadian, Sukabumi 28 kejadian dan Banyumas 22 kejadian. Jawa masih paling banyak terdampak," pungkas Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com