Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Johar Arief

Produser Program Talk Show Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Wartawan dan saat ini produser program talk show Satu Meja The Forum dan Dua Arah di Kompas TV ? Satu Meja The Forum setiap Rabu pukul 20.00 WIB LIVE di Kompas TV ? Dua Arah setiap Senin pukul 22.00 WIB LIVE di Kompas TV

Lawan Korupsi, Parpol Bisa Apa?

Kompas.com - 27/03/2019, 07:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

RIUH rendah kontestasi pemilihan presiden tak bisa dimungkiri mendominasi Pemilu 2019. Kegaduhan pemilihan presiden telah menenggelamkan pemilihan anggota legislatif (DPR dan DPRD) serta DPD yang akan dilakukan secara serentak pada 17 April 2019.

Seluruh konsentrasi, baik dari partai politik, media, maupun masyarakat, seakan terfokus pada pasangan calon presiden dan wakil presiden sejak kampanye dimulai pada 23 September 2018 lalu.

Suara partai politik yang terdengar sejauh ini hanya menjadi amplifikasi bagi suara pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung.

Demi soliditas koalisi, partai-partai politik tersebut menahan diri untuk menyuarakan gagasan sendiri dan berharap popularitasnya akan terkerek seiring dengan naiknya popularitas pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung, atau yang dikenal sebagai efek ekor jas.

Adapun untuk urusan kampanye pemilihan legislatif, partai politik terkesan menyerahkan sepenuhnya kepada para calon anggota legislatif untuk berimprovisasi di daerah pemilihan masing-masing.

Padahal, berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, setiap calon wajib menggunakan visi, misi, dan program partai sebagai materi kampanye.

Kasus jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama, yang menjerat mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy, mengingatkan publik untuk turut mengalihkan fokus perhatian ke partai politik di masa kampanye ini.

Bagaimana sikap, gagasan, dan program partai politik untuk memberantas salah satu masalah terbesar yang dihadapi bangsa ini, yakni korupsi, akan dikupas pada panggung Satu Meja The Forum, Rabu (27/3/2019), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

Partai politik penggerak demokrasi perwakilan

Belajar dari kasus yang melibatkan Romy, panggilan akrab Romahurmuziy, penting untuk mengupas visi, misi, dan program partai politik peserta pemilu dalam pemberantasan korupsi. Hal ini karena partai politik merupakan penggerak demokrasi perwakilan.

Seperti diungkapkan peneliti Pusat Studi Hukum dan Konstitusi UII, Muhamad Saleh, sebagai penggerak demokrasi perwakilan, partai politik merumuskan rencana kebijakan publik berdasarkan aspirasi rakyat yang dituntun oleh ideologi partai.

Kebijakan tersebut ditawarkan kepada pemilih pada masa kampanye pemilu, bersama dengan calon pemimpin yang telah disiapkan oleh partai politik, termasuk dalam hal ini para calon anggota legislatif DPR dan DPRD.

Karena itu, parpol peserta pemilu seharusnya berusaha meyakinkan pemilih dengan menawarkan rencana kebijakan publik (visi, misi, dan program) yang tepat dan calon yang memiliki rekam jejak berintegritas dan kompetensi yang sudah teruji (Ramlan Surbakti, 2018).

Merujuk pada data Komisi Pemberantasan Korupsi, jumlah tindak pidana korupsi yang melibatkan empat jenis jabatan publik, yakni anggota DPR dan DPRD, kepala lembaga/kementerian, gubernur, dan wali kota/bupati, menunjukkan tren kenaikan selama lima tahun terakhir.

Pada 2014, tindak pidana korupsi yang melibatkan keempat jenis jabatan publik tersebut berjumlah 33 dari total 61 kasus yang ditangani KPK. Pada 2015 berjumlah 29 dari 62 kasus, 2016 sejumlah 35 dari 99 kasus, 2017 sejumlah 34 dari 123 kasus, dan 2018 melonjak mencapai 78 dari 129 kasus.

Persentase kasus korupsi yang melibatkan keempat jenis jabatan publik pun mengalami lonjakan drastis pada 2018, yakni 60 persen dari total kasus korupsi yang ditangani KPK, dibandingkan 28 persen pada tahun sebelumnya.

Dari sajian data-data di atas, di satu sisi dapat ditarik kesimpulan bahwa partai politik gagal mengatasi masalah korupsi. Bahkan turut menyumbang terhadap makin parahnya korupsi yang menggerogoti bangsa ini.

Pejabat di keempat jenis jabatan publik tersebut, yakni anggota legislatif, menteri, gubernur, dan wali kota/bupati, nyaris semuanya (jika tidak ingin dikatakan seluruhnya) merupakan produk dari partai politik sebagai penggerak demokrasi perwakilan.

Partai politik menyiapkan calon pemimpin (termasuk calon anggota legislatif) untuk ditawarkan kepada pemilih pada masa kampanye pemilu dan pilkada. Partai politik pula yang mengajukan calon menteri untuk dipilih oleh presiden guna mewarnai sebuah kabinet pelangi.

Bagaimana sikap partai politik dalam pemberantasan korupsi akan dikupas mendalam pada panggung Satu Meja The Forum di Kompas TV, nanti malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com