Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Pemilih Bermutasi, dari Rasional ke Emosional

Kompas.com - 25/03/2019, 17:54 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai terjadi perubahan sikap pada pemilih yang militan, dari rasional menjadi emosional.

Ari mengungkapkan hal itu saat acara diskusi bertajuk "Persaingan Makin Ketat: Siapa Selamat, Siapa Blunder?", di Kafe Kanorai, Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2019).

"Kalau bicara militansi, saya melihat sekarang terjadi mutasi pemilih atau voters, dari pemilih rasional ke emosional," kata Ari.

Ia menjelaskan, perubahan sikap tersebut membuat pemilih memilih sesuatu berdasarkan emosi, dan bukan fakta atau rekam jejak seorang kandidat.

Akibatnya, hal itu dapat menciptakan pemilih yang fanatik.

Baca juga: KPK Minta Pemilih Tak Terlena dengan Pencitraan Caleg

"Ini kan membangun kemudian terjadi fanatisme politik di masyarakat. Fanatisme politik bahwa saya memilih bukan karena fakta objektif tapi karena faktor emosional yang jangka pendek, on the spot," ungkap dia.

Ari pun mencontohkan ketika hasil survei terkait elektabilitas kandidat ditanggapi dengan emosional.

Orang akan menilai sistem demokrasi hingga lembaga tersebut berada di jalan yang benar, jika hasil survei menguntungkan kandidat yang didukung.

Namun sebaliknya, jika ada konten yang merugikan calon yang didukung, orang tersebut akan menyalahkan hal lain.

"Sebaliknya kalau ada hasil survei, konten, apapun, yang tidak sesuai, yang tidak menguntungkan calon yang didukung, karena fanatisme politik tadi, maka dia mengatakan demokrasi tidak berjalan dengan baik, surveinya salah, alat ukurnya salah," tutur dia.

"Jadi orang tidak bisa melihat lagi objektivitas itu," sambung Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com