Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2019, 06:52 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei Litbang Kompas terbaru mengukur sejauh mana peran calon wakil presiden terhadap elektabilitas pasangan calon di Pemilihan Presiden 2019. Hasilnya, cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno dianggap lebih berperan dalam mendongkrak elektabilitas ketimbang cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin.

Bagi pendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, hadirnya Ma'ruf menambah keyakinan mereka memenangi pemilu. Sebanyak 89,7 persen responden pendukung Jokowi menyatakan yakin dan makin yakin memilih Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf.

Begitu juga bagi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, kehadiran Sandi juga meningkatkan keyakinan menuju jalan kemenangan. Ada 92,6 persen responden pendukung Prabowo yang mengaku yakin memilih Prabowo setelah berpasangan dengan Sandi.

"Jika melihat sejauh mana cawapres berperan meningkatkan elektabilitas, peran Sandi cenderung lebih tinggi dibandingkan Amin," tulis peneliti Litbang Kompas, Gianie, seperti dikutip dari harian Kompas, Jumat (22/3/2019).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Maruf Disukai karena Agama, Sandiaga karena Pendidikan dan Usia Muda

Peran cawapres yang masih bisa diperkuat ini tergambar dari hasil survei Litbang Kompas dari akhir Februari hingga awal Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden di 34 provinsi dengan margin of error +/- 2,2 persen.

Sebanyak 71,9 persen responden menyatakan memilih karena sosok calon presiden (capres). Adapun alasan memilih karena sosok cawapres masih relatif rendah, yakni 9,5 persen.

Survei juga menunjukkan ruang kontestasi di antara dua pasangan calon peserta Pemilihan Presiden 2019 itu kini semakin menyempit. Elektabilitas pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Ma’ruf Amin kini 49,2 persen, selisih11,8 persen dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang elektabilitasnya 37,4 persen. Pada survei Oktober 2018, selisih elektabilitas kedua pasangan adalah 19,9 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas, Ini Pilihan Capres-Cawapres Berdasarkan Wilayah

Jika dilihat secara rinci soal seberapa kuat pengaruh sosok cawapres ini, Litbang Kompas memotret dalam kelompok pemilih Prabowo-Sandi, sebanyak 16,7 persen responden memilih karena faktor Sandi.

Sementara di kelompok pemilih Jokowi-Ma'ruf, pilihan yang didasarkan oleh faktor Ma'ruf hanya sebesar 5,4 persen.

Survei Litbang Kompas terkait sosok cawapres pada Pilpres 2019. Survei ini terbit pada harian Kompas, Jumat, 22 Maret 2019.Survei Litbang Kompas Survei Litbang Kompas terkait sosok cawapres pada Pilpres 2019. Survei ini terbit pada harian Kompas, Jumat, 22 Maret 2019.
Survei juga menunjukkan Sandiaga disukai karena latar belakang pendidikan dan usia. Sementara Ma'ruf disukai karena latar belakang keagamaan.

Kendati demikian, jumlah masyarakat yang memilih karena faktor cawapres masih kecil jumlahnya. Sebanyak 71,9 persen menyatakan memilih karena sosok capres.

Sementara alasan karena sosok cawapres hanya dinyatakan 9,5 persen responden.

Oleh karena itu, Litbang Kompas menilai peran cawapres masih bisa dioptimalkan untuk menggaet masyarakat yang belum menentukan pilihan

"Waktu kampanye yang tersisa kurang dari satu bulan masih bisa dimanfaatkan kedua cawapres untuk menaikkan elektabilitas. Sandi masih bisa menjangkau daerah yang belum menjadi basis kekuatan mereka. Sementara bagi Amin, keunggulannya sebagai sosok ulama sudah tidak diragukan," tulis Ginaie.

Catatan redaksi:
Survei ini sudah tayang pula pada Harian Kompas, Jumat, 22 Maret 2019 dengan judul "Cawapres Ikut Menentukan".

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Esensial dalam Penyediaan Gas Bumi Terintegrasi, PGN Fokus Jalankan Bisnis Keberkelanjutan

Esensial dalam Penyediaan Gas Bumi Terintegrasi, PGN Fokus Jalankan Bisnis Keberkelanjutan

Nasional
Muhaimin Sebut Pemerintah Banyak Rapat Ketimbang Kerja Terkait Kemiskinan

Muhaimin Sebut Pemerintah Banyak Rapat Ketimbang Kerja Terkait Kemiskinan

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Mulai Kampanye, Bagi-bagi Makan Siang dan Susu Gratis di Seluruh Indonesia

TKN Prabowo-Gibran Mulai Kampanye, Bagi-bagi Makan Siang dan Susu Gratis di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Panggil Anggota Komisi IV Fraksi PDI-P Vita Ervina dan Anak Buah SYL

KPK Panggil Anggota Komisi IV Fraksi PDI-P Vita Ervina dan Anak Buah SYL

Nasional
Bareskrim Benarkan Ada Pemeriksaan Syahrul Yasin Limpo soal Dugaan Pemerasan Besok

Bareskrim Benarkan Ada Pemeriksaan Syahrul Yasin Limpo soal Dugaan Pemerasan Besok

Nasional
Muhaimin Ungkap Syarat Jadi Cawapres Anies, jika Menang Harus Dilibatkan Putuskan Apa Pun

Muhaimin Ungkap Syarat Jadi Cawapres Anies, jika Menang Harus Dilibatkan Putuskan Apa Pun

Nasional
Setelah Kampanye di Merauke, Ganjar Ungkap Kemungkinan Lanjut ke NTT

Setelah Kampanye di Merauke, Ganjar Ungkap Kemungkinan Lanjut ke NTT

Nasional
Aspirasi Warga Tanah Merah untuk Anies, dari Biaya Sekolah Murah hingga Lapangan Kerja Tanpa 'Ordal'

Aspirasi Warga Tanah Merah untuk Anies, dari Biaya Sekolah Murah hingga Lapangan Kerja Tanpa "Ordal"

Nasional
Ungkap Alasan Prabowo Pilih Gibran, Hashim: Dia Anak Muda yang Tulus

Ungkap Alasan Prabowo Pilih Gibran, Hashim: Dia Anak Muda yang Tulus

Nasional
Kemenkominfo, Bawaslu, dan Polri Luncurkan Desk Kawal Pemilu 2024 Kondusif di Ruang Siber

Kemenkominfo, Bawaslu, dan Polri Luncurkan Desk Kawal Pemilu 2024 Kondusif di Ruang Siber

Nasional
Soroti Pemerintah 'Absen' di Merauke, Ganjar Janji Wujudkan 1 Desa 1 Puskesmas

Soroti Pemerintah "Absen" di Merauke, Ganjar Janji Wujudkan 1 Desa 1 Puskesmas

Nasional
Kampanye di Aceh, Mahfud Promosikan Program untuk Guru Ngaji

Kampanye di Aceh, Mahfud Promosikan Program untuk Guru Ngaji

Nasional
Profil Letjen Maruli Simanjuntak, Menantu Luhut yang Berpeluang Jadi KSAD

Profil Letjen Maruli Simanjuntak, Menantu Luhut yang Berpeluang Jadi KSAD

Nasional
Arsjad dan Yenny Wahid Pantau Kampanye Perdana Ganjar-Mahfud lewat Zoom

Arsjad dan Yenny Wahid Pantau Kampanye Perdana Ganjar-Mahfud lewat Zoom

Nasional
Kampanye di Aceh, Mahfud Ingin Rumah Ibadah Diperbagus dan Diperbanyak

Kampanye di Aceh, Mahfud Ingin Rumah Ibadah Diperbagus dan Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com