JAKARTA, KOMPAS.com-Koalisi masyarakat sipil menagih komitmen Presiden Joko Widodo dalam menjamin penuntasan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Jokowi ditagih untuk membentuk tim independen demi menuntaskan kasus tersebut.
"Presiden agar segera membentuk tim gabungan pencari fakta independen melalui keputusan presiden," ujar anggota koalisi Shaleh Al Ghifari dalam jumpa pers peringatan 700 hari penyiraman air keras di Gedung KPK Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Menurut koalisi, tim independen itu terdiri dari para ahli hukum, tokoh dan praktisi yang berkompeten dan independen. Tim tersebut nantinya langsung bertanggung jawab kepada presiden.
Permintaan ini sekaligus kritikan terhadap Institusi Polri yang dianggap tidak dapat mengungkap pelaku penyiraman air keras. Tim gabungan yang dibentuk Polri pada Januari 2019 lalu dianggap belum menghasilkan apa-apa.
Koalisi juga meminta agar Kepolisian menghormati tim pencari fakta independen tersebut. Polri juga diharapkan bersedia bekerja sama secara penuh untuk pengungkapan kasus penyerangan terhadap Novel.
Wajah Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai menjalankan shalat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu. Hingga 700 hari setelahnya, kasus ini belum terselesaikan.
Sampai saat ini, belum ada satupun terduga pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.