Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Jokowi Sebut Kartu Indonesia Pintar Kuliah Beda dengan Bidikmisi

Kompas.com - 05/03/2019, 06:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menyatakan, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah berbeda dengan program bidik misi.

Ace menuturkan, KIP Kuliah merupakan program baru yang sudah dianalisis oleh Jokowi dan tim. 

"Ini adalah sebuah kebijakan baru, ini berbeda. Kalau Bidikmisi itu kan beasiswa pendidikan untuk mahasiswa berprestasi. Kalau ini KIP Kuliah adalah setiap warga negara yang berpenghasilan rendah yang mau kuliah tetapi tidak punya biaya," kata Ace di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (4/3/2019).

"Karena misalnya perguruan tinggi mahal, maka nanti akan diberikan Kartu Indonesia Pintar Kuliah itu, jadi beda ya," lanjut Ace.

Baca juga: Ketua DPR: Program Kartu Jokowi Harus Diapresiasi, Bukan Malah Nyinyir

Ia menambahkan, program KIP Kuliah yang akan diluncurkan Jokowi merupakan bukti kehadiran negara untuk membantu warganya memperoleh hak akan pendidikan hingga bangku kuliah.

"Negara hadir di situ untuk membantu mereka. Supaya mereka punya akses yang sama untuk mendapatkan pendidikan perguruan tinggi," lanjut politisi Golkar itu.

Sebelumnya Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Nizar Zahro, mengkritik program kartu baru yang ditawarkan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

Menurut dia, program yang ada di kartu tersebut hanya mengganti nama program yang sudah diterapkan sejak era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca juga: BPN Prabowo Nilai Kartu Pra Kerja Jokowi Tak Bagus, Bikin Ketergantungan

"Tidak ada yang baru, hanya ganti nama. Dan program itu dimulai sejak jaman Pak SBY," kata Nizar Zahro saat dihubungi, Senin (25/2/2019).

Nizar mencontohkan Kartu Indonesia Pintar Kuliah. Menurut dia, program yang membantu masyarakat tak mampu menempuh pendidikan di perguruan tinggi itu sudah ada sejak zaman SBY. Program itu diberi nama Bidikmisi.

"Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu. Program ini di mulai sejak tahun 2010," kata Nizar. 

Kompas TV Minggu (4/3) kemarin, Joko Widodo menghadiri acara Gebyar Bakso Merah Putih Indonesia Bersatu di Cikarang, Jawa Barat. Dalam acara ini, Jokowi menyampaikan sejumlah program dalam pemerintahannya. Jokowi juga memamerkaan tiga kartu yang bisa membantu warga, yaitu Kartu Indonesia Pintar, Kartu Prakerja, dan Kartu Sembako Murah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com