Ace menuturkan, KIP Kuliah merupakan program baru yang sudah dianalisis oleh Jokowi dan tim.
"Ini adalah sebuah kebijakan baru, ini berbeda. Kalau Bidikmisi itu kan beasiswa pendidikan untuk mahasiswa berprestasi. Kalau ini KIP Kuliah adalah setiap warga negara yang berpenghasilan rendah yang mau kuliah tetapi tidak punya biaya," kata Ace di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (4/3/2019).
"Karena misalnya perguruan tinggi mahal, maka nanti akan diberikan Kartu Indonesia Pintar Kuliah itu, jadi beda ya," lanjut Ace.
Ia menambahkan, program KIP Kuliah yang akan diluncurkan Jokowi merupakan bukti kehadiran negara untuk membantu warganya memperoleh hak akan pendidikan hingga bangku kuliah.
"Negara hadir di situ untuk membantu mereka. Supaya mereka punya akses yang sama untuk mendapatkan pendidikan perguruan tinggi," lanjut politisi Golkar itu.
Sebelumnya Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Nizar Zahro, mengkritik program kartu baru yang ditawarkan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.
Menurut dia, program yang ada di kartu tersebut hanya mengganti nama program yang sudah diterapkan sejak era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.
"Tidak ada yang baru, hanya ganti nama. Dan program itu dimulai sejak jaman Pak SBY," kata Nizar Zahro saat dihubungi, Senin (25/2/2019).
Nizar mencontohkan Kartu Indonesia Pintar Kuliah. Menurut dia, program yang membantu masyarakat tak mampu menempuh pendidikan di perguruan tinggi itu sudah ada sejak zaman SBY. Program itu diberi nama Bidikmisi.
"Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu. Program ini di mulai sejak tahun 2010," kata Nizar.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/05/06200541/timses-jokowi-sebut-kartu-indonesia-pintar-kuliah-beda-dengan-bidikmisi