Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Kalau Warga Jabar Tak Pilih Orang Jabar, Inna lillahi...

Kompas.com - 25/02/2019, 15:55 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin mengajak masyarakat Jawa Barat untuk memilihnya bersama calon presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

Menurut Ma'ruf, warga Jawa Barat harus memilihnya karena ia sendiri merupakan keturunan tanah Pasundan.

"Kalau ada orang Cirebon, orang Jabar, tidak milih calonnya yang turunan Cirebon dan Jawa Barat, inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Kelewatan. Pokoknya kalau sampai tidak milih, kelewatan," ujar Maruf dalam sambutannya di Ponpes Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/12/2019), seperti dikutip dari siaran pers resmi.

Baca juga: Timses Jokowi-Maruf: Pelaku Kampanye Hitam Harus Ditindak, Tak Terkecuali Pendukung

Ketua Umum MUI itu menyebut dia adalah keturunan Jabar kedua yang menjadi calon wakil presiden. Sebelumnya ada wapres keturunan Sunda, yaitu Umar Wirahadikusumah.

"Kalau dulu yang jadi wapres adalah Jawa Barat yang jenderal, sekarang yang menjadi cawapres yang Jawa Barat adalah kiai," kata Ma'ruf.

Maruf mengatakan, dirinya dipilih sebagai cawapres karena mewakili kelompok Islam. Pemilihan dirinya sebagai cawapres pun sudah dipertimbangkan matang oleh Jokowi.

"Pak Jokowi bisa saja milih bukan ulama, tentara bisa, profesional bisa, politisi bisa, pengusaha bisa. Tapi beliau tidak milih mereka, tapi milih saya. Alhamdulilllah," tuturnya.

Baca juga: Tim Jokowi-Maruf Gaspol Serangan Udara dan Darat di Sisa Waktu Kampanye

Mustasyar PBNU itu bersyukur Jokowi ialah pemimpin yang memberi perhatian lebih pada Islam. Ma'ruf menyebut banyak jasa Jokowi kepada umat Islam.

Salah satu di antaranya ialah penetapan Hari Santri pada 22 Oktober. Menurut dia, tipe pemimpin seperti Jokowi ini berbeda dengan pemimpin lain yang menganggap ulama hanya sebagai pelengkap.

"Makanya ada yang bilang kiai, ulama, itu kayak daun salam. Ada di masakan supaya sedap, wangi, enak, tapi kalau sudah matang, yang dibuang daun salam," ucapnya.

Atas dasar itu, ia membantah stigma anti-Islam pada Jokowi.

"Pak Jokowi tidak meminta dukungan ulama, tapi menggandeng ulama sebagai cawapresnya. Katanya, Pak Jokowi anti-ulama. Lha wakilnya ulama, ente bengong apa?" kata Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com