JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui pernah menyampaikan autokritik terhadap pemerintahannya bersama Presiden Joko Widodo.
Kritik itu soal pembangunan Light Rail Transit (LRT) yang menurutnya tidak efisien.
Menurut dia, tak ada masalah dengan apa yang disampaikannya. Kalla mengatakan, jika ada sesuatu yang tak sesuai menurut pandangannya maka ia akan melontarkan kritik.
"Ya, saya itu kalau menganggap sesuatu tidak sesuai saya ngomong. Tapi dalam konteksnya perhatikan. Waktu saya bicara tentang LRT itu di muka para konsultan. Jadi saya sampaikan, Anda semua konsultan, harus berpikir jernih, jangan membiarkan terjadinya over-invested," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Baca juga: Menhub: LRT Kita Lebih Murah dari Malaysia dan Singapura
"Bahwa harus kalau dia menjadi konsultan harus objektif. Bahwa ya memang kasus LRT itu ya di luar kota kenapa harus elevated? Karena menurut Menteri Perhubungan, resmi di sidang kabinet, kalau di bawah itu ongkosnya 10 persen aja dibanding di atas," lanjut Kalla.
Meski demikian, ia mengaku tak hanya menyampaikan kritik terhadap apa yang tak ia setujui, tetapi juga memberikan solusi.
Saat mengkritik LRT yang terlalu mahal, ia mengusulkan ke depannya dibangun secara sebidang untuk perjalanan di luar kota Jakarta.
"Saya kritik kemudian saya kasih solusi. Sama dengan LRT, apa solusi? Saya kasih ke bawah. Kalau tidak, Rp 20 triliun hilang percuma. Iya kan. Jadi bukan soal asal kritik. Saya ingin menghemat uang negara," ujar Kalla.
Baca juga: Menhub: Mau Nunggu Palembang Macet Dulu Baru Dibangun LRT?
Saat ditanya apakah tidak khawatir kritik yang ia sampaikan justru malah menurunkan elektabilitas capres petahana Joko Widodo, Kalla mengaku tak khawatir.
"Ah tidak. Justru mungkin akan naik, berarti pemerintah memperhatikan harus efisien. Justru kalau pemerintah boros bisa turun elektabilitasnya pemerintah. Dalam hal ini Pak Jokowi. Tapi karena kami akan mengubah menjadi efisien akan bisa naik. Jangan lupa itu," lanjut Kalla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.