Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kritik yang Pernah Dilontarkannya soal LRT, Ini Penjelasan Kalla

Kompas.com - 20/02/2019, 08:06 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui pernah menyampaikan autokritik terhadap pemerintahannya bersama Presiden Joko Widodo.

Kritik itu soal pembangunan Light Rail Transit (LRT) yang menurutnya tidak efisien.

Menurut dia, tak ada masalah dengan apa yang disampaikannya. Kalla mengatakan, jika ada sesuatu yang tak sesuai menurut pandangannya maka ia akan melontarkan kritik.

"Ya, saya itu kalau menganggap sesuatu tidak sesuai saya ngomong. Tapi dalam konteksnya perhatikan. Waktu saya bicara tentang LRT itu di muka para konsultan. Jadi saya sampaikan, Anda semua konsultan, harus berpikir jernih, jangan membiarkan terjadinya over-invested," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/2/2019).

Baca juga: Menhub: LRT Kita Lebih Murah dari Malaysia dan Singapura

"Bahwa harus kalau dia menjadi konsultan harus objektif. Bahwa ya memang kasus LRT itu ya di luar kota kenapa harus elevated? Karena menurut Menteri Perhubungan, resmi di sidang kabinet, kalau di bawah itu ongkosnya 10 persen aja dibanding di atas," lanjut Kalla.

Meski demikian, ia mengaku tak hanya menyampaikan kritik terhadap apa yang tak ia setujui, tetapi juga memberikan solusi.

Saat mengkritik LRT yang terlalu mahal, ia mengusulkan ke depannya dibangun secara sebidang untuk perjalanan di luar kota Jakarta.

"Saya kritik kemudian saya kasih solusi. Sama dengan LRT, apa solusi? Saya kasih ke bawah. Kalau tidak, Rp 20 triliun hilang percuma. Iya kan. Jadi bukan soal asal kritik. Saya ingin menghemat uang negara," ujar Kalla.

Baca juga: Menhub: Mau Nunggu Palembang Macet Dulu Baru Dibangun LRT?

Saat ditanya apakah tidak khawatir kritik yang ia sampaikan justru malah menurunkan elektabilitas capres petahana Joko Widodo, Kalla mengaku tak khawatir.

"Ah tidak. Justru mungkin akan naik, berarti pemerintah memperhatikan harus efisien. Justru kalau pemerintah boros bisa turun elektabilitasnya pemerintah. Dalam hal ini Pak Jokowi. Tapi karena kami akan mengubah menjadi efisien akan bisa naik. Jangan lupa itu," lanjut Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com