Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hukum Tumpang Tindih, Ini Jawaban Prabowo dan Jokowi

Kompas.com - 17/01/2019, 21:14 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Debat pertama pemilihan presiden dan wakil presiden berlangsung hari ini, Kamis (17/1/2019) malam di Gedung Bidakara, Jakarta. Debat perdana ini mengangkat tema hukum, HAM, terorisme, dan korupsi.

Dalam sesi pertanyaan dari panelis, calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mendapatkan kesempatan pertama untuk menjawab terkait tumpang tindihnya peraturan perundang-undangan yang ada.

Selain itu, terdapat tidak harmonisnya peraturan pusat dan daerah.

Dalam waktu satu menit, Prabowo dan Sandiaga menyampaikan strategi yang akan mereka terapkan.

Prabowo menyampaikan, pihaknya akan memperdayakan badan pembinaan hukum nasional dan akan memperkuat dengan pakar-pakar hukum yang terbaik untuk melakukan sinkronisasi hukum. 

Debgan adanya penyelarasan, maka undang-undang dan peraturan di pusat tidak bertabrakan dengan peraturan hukum di daerah.

"Ini sulit, ini pekerjaan besar. Tapi harus kita lakukan supaya ada kepastian hukum. Supaya semua tahu sistem hukum di Indonesia dan hukum itu bekerja untuk semuanya," kata Prabowo.

Sandiaga menambahkan, partisipasi publik sangat penting. Menurut dia, hukum bukan hanya untuk orang kaya, tapi untuk seluruh lapisan masyarakat.

Selain itu, Sandiaga menyampaikan, hukum dapat digunakan sebagai peluang investasi untuk membuka lapangan pekerjaan.

"Prabowo-Sandi adil makmur 2019-2024," ujar Sandi.

Jokowi mengaku berbeda

Saat diberi kesempatan, Jokowi menyampaikan hal yang berbeda. Menurut dia, penting untuk melakukan harmonisasi regulasi, karena hal tersebut, dia berjanji akan menggabungkan fungsi-fungsi legislasi dalam badan bernama Pusat Legislasi Nasional.

"Sehingga dikontrol langsung oleh presiden, dikontrol langsung oleh presiden satu pintu, sehingga tidak terjadi tumpang tindih," ujar Jokowi.

Selain itu, pihaknya akan menyederhakan, sehingga apabila terdapat tumpang tindih langsung terlihat dan dapat dilakukan revisi dengan baik," ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com