Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Disetarakan Gaji PNS, Ini Penghasilan yang Diterima Perangkat Desa

Kompas.com - 15/01/2019, 19:17 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar mengenai penghasilan tetap perangkat desa yang disetarakan dengan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) Golongan II A mendapat perhatian sendiri dari masyarakat.

Wacana ini bermula saat Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa perangkat desa ke depannya akan mendapat penghasilan tetap disetarakan dengan (PNS) golongan IIA.

Menanggapi ini, Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar menceritakan, sebelum dilakukan penyetaraan ini, para perangkat desa tidak mempunyai standar minimum penghasilan tetap tiap bulannya.

"Ada yang dapat sedikit, ada yang Rp 300.000. (Penghasilan) sangat bergantung pada kemampuan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) dan APB (Anggaran Pendapatan Belanja Desa)," kata Bahtiar saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/1/2019).

"Sekarang setidaknya mereka sudah punya penghasilan tetap yang sama," ujar dia.

Baca juga: Jokowi: Gaji Perangkat Desa Disetarakan dengan PNS Golongan IIA

Bahtiar menambahkan, terkait dengan penghasilan yang akan diterima para perangkat desa ini, pemerintah membutuhkan waktu untuk menyiapkannya.

"Dua minggu ke depan PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 47 tahun 2015 direvisi. Nanti diformulasikan oleh pemerintah," ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, PP Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Dari data yang diperoleh Kompas.com, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, gaji pokok PNS Golongan II A sebesar Rp 1.926.000.

Gaji pokok PNS Golongan II A tersebut juga dibedakan berdasarkan pada MKG (Masa Kerja Golongan).

Menurut data yang ada, semakin lama masa kerja, maka gaji pokok yang didapatkan juga semakin besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com