Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Jokowi-Ma'ruf: Prabowo Andalkan Strategi "Our Brand Is Crisis"

Kompas.com - 15/01/2019, 06:18 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, membaca strategi yang digunakan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaan tadi malam. Ace menilai strategi ini tetap digunakan oleh Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2019.

Tadi malam, Prabowo menyampaikan pidato kebangsaan "Indonesia Menang" di Jakarta Convention Center.

"Prabowo tetap mengandalkan strategi our brand is crisis dengan menilai situasi negara saat ini di tengah krisis. Semua dilihat buruk, sengsara, tertinggal, terbelakang, dan tergantung. Dengan cara itu, Prabowo ingin tampil sebagai penyelamat," ujar Ace melalui keterangan tertulis, Selasa (15/1/2019).

Baca juga: Prabowo: Jangan-jangan Bertahan 10 Tahun Saja, Kita Sudah Setengah Mati

Ace mengatakan, penggambaran situasi yang dilakukan Prabowo mirip dengan apa yang dilakukan Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat.

Ace Hasan Syadzily di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/10/2018)Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim Ace Hasan Syadzily di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/10/2018)

Trump juga mengaduk sentimen dan emosi masyarakat dengan mengangkat contoh dramatis tanpa data akurat.

Padahal, kalau bicara soal program, kata Ace, tidak ada yang asli. Ace mengatakan, program yang dijanjikan Prabowo sebagian besar sudah dilaksanakan Jokowi.

"Prabowo baru berjanji, Jokowi sudah memberikan bukti. Lima fokus dan agenda aksinya banyak menjiplak program Jokowi," ujar Prabowo.

Baca juga: Prabowo: Kita Harus Bikin Mobil Produk Indonesia, Jangan Mobil Etok-etok

Ace menyinggung program Prabowo yang ingin memulai stabilisasi harga, membuka lapangan kerja, menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan, penguatan BUMN, dan yang lain. Menurutnya, itu semua sudah mulai dikerjakan oleh Jokowi.

Baginya, pidato Prabowo selama 2 jam itu hanya mempromosikan apa yang sudah dikerjakan Jokowi. Pada akhirnya, tidak ada yang baru dalam pidato itu.

"Tidak ada yg baru dari pidato visi misi Prabowo malam ini. Dua jam membaca telepromter hanya dipenuhi retorika tapi tetap klise, miskin gagasan segar," kata dia.

Kompas TV Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan dengan tema "Indonesia Menang". Dalam pidatonya Prabowo kembali menyampaikan tentang utang negara dan harga-harga bahan pokok yang mahal. Acara pidato kebangsaan Prabowo digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. Didampingi calon wakil presidennya, Sandiaga Uno, Prabowo menyatakan tentang pemerintah yang terus menambah utang luar negeri. Acara ini juga dihadiri ketua umum parpol pengusung Prabowo-Sandi seperti ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Presiden PKS Sohibul Iman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com