Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir Prabowo Lewat "Indonesia Punah", Jokowi Dinilai Keluar dari Gayanya Selama Ini

Kompas.com - 13/01/2019, 18:06 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengkritik calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo yang menyinggung frasa "Indonesia punah" dalam deklarasi alumni universitas negeri di Indonesia. Menurut dia, Jokowi kini sering marah ketika mengomentari pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

"Saya agak terkejut saja Pak Jokowi keluar dari style-nya beliau. Akhir-akhir ini beliau marah dan jengkel, mengomentari balik terhadap ide-ide besar yang dilakukan dan dipidatokan oleh Pak Prabowo," ujar Priyo di Jalan TB Simatupang, Minggu (13/1/2019).

Sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Priyo menilai Jokowi salah dalam memahami pidato Prabowo. Jika paham, Jokowi pasti tidak akan jengkel terhadap pidato Prabowo tentang Indonesia punah.

Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Ada yang Bilang Indonesia Bubar, Enggak Ada!

Priyo mengatakan tokoh nasional seperti Bung Hatta pernah mengatakan Indonesia akan tenggelam di dasar lautan jika menjadi embel-embel negara lain. Pidato Prabowo memiliki makna yang sama dengan hal itu.

Menurut Priyo, sebuah kehormatan ketika pidato Prabowo mendapat respons dari Jokowi.

"Tapi sayangnya beliau jengkel dan marah, itu yang kami agak sesalkan. Tetapi kami tetap menghormati reaksi balik dari Pak Jokowi," kata dia.

Dalam acara deklarasi dukungan alumni sejumlah universitas negeri di Indonesia kemarin, Joko Widodo mengaku kesal jika ada pihak-pihak yang menebarkan pesimisme di masyarakat.

Baca juga: BPN: Jangan Sepelekan Pak Prabowo dan Dituduh Tak Punya Pengalaman

Menurut Jokowi, Indonesia menghadapi tantangan yang luar biasa besar ke depan. Tantangan tersebut hanya dapat dilewati apabila bangsa Indonesia mengedepankan optimistis.

"Negara sebesar Indonesia ini tantangannya besar, banyak. Tapi kita tidak boleh lemah, tidak boleh takut terhadap tantangan dan rintangan," ujar Jokowi.

"Kita harus optimistis, kita harus optimistis, harus optimistis. Jangan sampai ada pesimisme di antara kita," lanjut dia.

Kemudian, Jokowi menyinggung soal pernyataan yang menyebutkan bahwa Indonesia bisa bubar dan punah. Pernyataan ini pernah diungkapkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

"Jangan sampai ada yang bilang Indonesia bubar, enggak ada. Jangan sampai ada yang bilang Indonesia punah, enggak ada. Tidak ada. Saya kadang jengkel dan marah untuk hal-hal seperti itu," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com