Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Gunung Anak Krakatau, Penduduk Pulau Sebesi Dievakuasi Bertahap

Kompas.com - 29/12/2018, 06:58 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan penduduk di Pulau Sebesi, Lampung, telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa jika material letusan Gunung Anak Krakatau terlontar ke sana.

Ia menambahkan, sedianya Pulau Sebesi selaku pulau terdekat masih aman dari lontaran material letusan Gunung Anak Krakatau karena jaraknya dari puncak kawah 19,1 kilometer.

Baca juga: Pantau Anak Gunung Krakatau, ESDM akan Pasang 2 Seismograf

Sedangkan aktivitas yang dilarang ialah yang berjarak 5 kilometer dari puncak kawah.

"Untuk mengantisipasi baik dari dampak erupsi aktivitas Gunung Anak Krakatau jika anginnya berbalik menuju ke arah timur laut atau ke utara maka pasti Pulau Sebesi terdampak. Hujan abu pekat dan sebagainya termasuk bau sulfur. Oleh karena itu Penduduk Pulau Sebesi dievakuasi," ujar Sutopo dalam konferensi pers penanganan bencana tsunami Selat Sunda di Kantor BNPB, Jakarta, Jumat (28/12/2018).

Ia menambahkan, Pulau Sebesi dihuni oleh 2.814 orang. Namun, hingga kini tim penyelamat yang terdiri dari berbagai instansi pemerintah baru mengevakuasi 1.600 penduduk Pulau Sebesi.

Sementara ini, mereka dievakuasi ke Kalianda dan Rajabasa. Hingga saat ini, proses evakuasi tetap berjalan hingga semua penduduk di Pulau Sebesi berhasil dipindahkan sementara.

"Kekurangannya hari ini juga masih dalam proses, evakuasi menggunakan empat kapal. Mereka ditempatkan di Kalianda dan sebagian di Rajabasa. Sedangkan untuk Pulau Sebuku tidak ada penduduknya. Sehingga proses evakuasi kami lakukan di sana (Pulau Sebesi)," ungkap Sutopo.

"Sampai kapan (dievakuasi)? Sampai kami melihat ada penurunan dari aktivitas Gunung Anak Krakatau," lanjut Sutopo.

Sebelumnya, status Gunung Anak Krakatau dinaikkan menjadi siaga level III setelah sebelumnya berstatus waspada.

Perubahan status ini lantaran adanya aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terus meningkat sejak Rabu (27/12/2018) sore.

Perubahan status ini dikonfirmasi oleh Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Anak Krakatau Kushendratno.

"Betul, (status) naik siaga sejak hari ini pukul 06.00 WIB," kata Kushendratno saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/12/2018).

Baca juga: Polri Bantu Evakuasi Warga di Sekitar Gunung Anak Krakatau

Naiknya status Gunung Anak Krakatau menjadi siaga level III membuat radius bahaya diperluas dari sebelumnya 2 kilometer menjadi 5 kilometer.

"Imbauan untuk warga untuk menghindari radius 5 kilometer dari Gunung Anak Krakatau," imbau dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com