JAKARTA, KOMPAS.com - Polri bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan evakuasi warga yang tinggal di pulau-pulau yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau ke tempat yang lebih aman.
Evakuasi ini dilakukan menyusul peningkatan status Gunung Anak Krakatau dari waspada menjadi siaga.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, evakuasi warga yang berada di sekitar Gunung Anak Krakatau masih terus dilakukan.
“Pertama, BMKG setempat yang melakukan analisa dan assesment, ini titik satu kilometer yang tidak aman. Maka Polri akan membantu melakukan evakuasi,” kata Dedi, di Gedung Humas, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/12/2018).
Baca juga: Tim Polri Selamatkan 29 Orang, 28 di Tengah Laut, 1 Orang Terdampar di Pulau
Dedi mengatakan, dengan sarana dan prasarana yang dimiliki, Polri akan membantu semaksimal proses evakuasi ini.
“Di mana lokasi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah menjadi titik kumpul aman bagi masyarakat dan jauh dari terpapar tsunami dan bencana alam lainnya. Ini jika betul-betul dari sisi prediksi BMKG akan terjadi seperti itu,” kata Dedi.
Menurut Dedi, tidak ada kendala saat melakukan evakuasi warga di sekitar Gunung Anak Krakatau.
Namun, tantangan yang dihadapi adalah gelombang air laut.
“Karena ombak juga sering berubah-ubah. Kadang-kadang kecil, kadang besar ombaknya. Itu akan dilakukan oleh tim di laut,” kata Dedi.
Baca juga: Polri Kirim Personel Bantu Evakuasi Korban Tsunami Banten
Dedi mengatakan, Polri juga menerjunkan tim untuk memberikan rehabilitasi sosial atau trauma healing bagi korban tsunami Selat Sunda.
“Tim trauma healing Polwan terus melaksanakan tugas di sentra-sentra pengungsian. Dapur lapangan Brimob terus memberikan bantuan, distribusi logistik bantuan ke sentra-sentra pengungsi juga masih dilaksanakan,” kata Dedi.