Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan dan Putra Mahkota Arab Saudi Ingin Bertemu JK, Bahas Apa?

Kompas.com - 30/11/2018, 16:35 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla diagendakan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed Bin Salman di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Buenos Aires, Argentina.

Kalla menyatakan Erdogan dan Mohammed Bin Salmen yang meminta bertemu dengannya di sela-sela padatnya agenda KTT G-20.

Ketika ditanya apa yang akan didiskusikan dengan dua pemimpin negara itu, Kalla mengatakan akan menyampaikan isi pertemuan setelah bertemu dengan mereka.

“Tentu pembicaraan belum bisa diungkapkan sebelum berbicara. Karena mereka yang meminta kami bertemu," kata Kalla melalui keterangan tertulis dari tim media Wakil Presiden, Jumat (30/11/2018).

Baca juga: Indonesia Akan Angkat Isu Perang Dagang di KTT G-20

Namun ia memprediksi pertemuan tersebut akan membahas hal-hal yang dapat mempererat hubungan masing-masing negara dengan Indonesia.

"Kami sudah bisa memperkirakan pembicaraan nanti. Tapi biasalah (tentang) bagaimana mempererat hubungan dua negara. Dan isu-isu bilateral terhadap dua belah pihak,” lanjut Kalla.

Kalla sebelumnya juga menyatakan Indonesia akan mengangkat isu perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Buenos Aires, Argentina, 30 November-1 Desember 2018.

Baca juga: G-20: KTT Penuh Paradoks

Kalla menilai perang dagang antara China dan AS akan berbahaya bila dibiarkan terus menerus.

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini mengatakan, dampak perang dagang bisa menyebabkan resesi di negara-negara yang menjadi mitra kedua negara tersebut.

Selain mengangkat isu perang dagang, Kalla juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara. Namun ia enggan mengungkapkan negara-negara yang akan menggelar pertemuan secara khusus dengan delegasi Indonesia.

"Ya beberapa negara lah kita saling bertemu. Sudah ada yang minta kepada saya ada tiga negara kepada Indonesia. Kita juga minta beberapa kepala negara untuk bertemu," lanjut dia.

Kompas TV Setelah gagal menghasilkan kesepakatan dalam pertemuan APEC kini pertemuan G20 jadi harapan, Amerika Serikat dan Tiongkok bisa mengurangi egonya dalam perang dagang. Indonesia yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengusung perang dagang sebagai isu utama di G20.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com