Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla Sebut Tak Semua Proyek Infrastruktur Bisa Selesai Sebelum Pilpres

Kompas.com - 27/11/2018, 21:29 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan tak semua proyek infrastruktur bisa selesai sebelum masa pemungutan suara di Pilpres 2019 berlangsung April nanti.

Hal itu disampaikan Kalla menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar tol Bakauheni-Palembang bisa selesai April 2019.

"Oh ya tentu ya, tergantung pada masing-masing. Ada proyek multiyears tergantung tempo, ada yang bisa segera selesai. Jangan lupa April sekitar lima bulan lagi. Tetapi tidak bisa lima bulan bila memang kerjanya multiyears," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Ia mengatakan sejumlah proyek bisa selesai sebelum April jika memang sudah memasuki tahap akhir pengerjaan seperti proyek mass rapid transit (MRT).

Baca juga: Menhub Tegaskan Proyek di Tol Japek Tetap Rampung Akhir 2019

Namun, kata Kalla, beberapa proyek infrastruktur yang belum memasuki tahap akhir seperti light rail transit (LRT) dan sejumlah ruas jalan tol belum bisa selesai di bulan April.

Kalla pun menambahkan, ada atau tidak ada pilpres, proyek-proyek tersebut tetap akan dilanjutkan hingga selesai.

"Ada kegiatan (Pilpres) atau tidak ada, kegiatannya (pembangunan) jalan teruslah. Bahwa punya efeknya pasti saja. Bahwa pemerintah pasti begitu, pemerintah mana saja harus sukses. Kalau sukses kan pasti dipilih lagi kan. Itu hukum di mana saja, terjadi di negara mana saja," lanjut Kalla.

Sebelumnya diberitakan, rencana rampungnya proyek infrastruktur jalan tol Trans-Sumatera ruas Bakauheuni-Palembang rupanya sempat ditawar Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Jokowi Mengaku Minta Tol Bakauheuni-Palembang Rampung April 2019, Para CEO Tertawa

Presiden Jokowi menjelaskan, awalnya ia mendapat informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bahwa jalan tol itu direncanakan rampung Juni 2019

Mendengar informasi itu, Presiden kemudian mengajukan penawaran.

"Saya tawar, bisa ya mbok April (2019) saja," ujar Jokowi saat pidato di acara CEO Forum di JCC Senayan Jakarta, Selasa  (27/11/2018),

"Mbok agak maju sedikit ke bulan April. Biar ada manfaatnya," lanjut Jokowi.

Mendengar kalimat terakhir tersebut, para CEO tertawa. Ada pula yang sambil bertepuk tangan.

Presiden Jokowi kemudian meluruskan apa maksud  dari pernyataan "biar ada manfaatnya".

"Maksudnya manfaat buat Lebaran (Juni 2019). Jadi sudah bisa dari Lampung ke Palembang, mudik Lebaran pakai mobil. Bukan untuk pemilu. Pasti mikirnya pemilu ini," ujar Jokowi yang juga disambut tawa para undangan.

Kemudian, Presiden Jokowi melanjutkan, "Tapi ya itu (pemilu) juga."

Para undangan lagi-lagi tertawa sambil bertepuk tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com