Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Sektor Penyokong Ekonomi Nasional Diberi Insentif

Kompas.com - 21/11/2018, 17:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta insentif diberikan kepada sektor-sektor yang berkontribusi pada ekonomi nasional.

Demikian diungkapkan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas membahas investasi dan insentif pajak di Istana Presiden, Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/11/2018).

"Kita harus memastikan bahwa investasi yang mendapatkan insentif adalah sektor yang betul-betul bisa memperkuat industri kita, betul-betul memperkuat ekonomi nasional kita," ujar Jokowi.

Secara khusus, bahkan insentif dapat diberikan kepada sektor usaha yang bisa mendorong transformasi ekonomi, hilirisasi dari bahan mentah kepada industri pengolahan sekaligus sektor yang berorientasi pada ekspor.

Baca juga: Presiden Minta Kebijakan Investasi dan Insentif Perpajakan Dievaluasi

"Juga yang bisa memberikan nilai tambah, sehingga kita bisa merevitalisasi industri dan dapat sekaligus mengurangi impor bahan baku serta menumbuhkan industri yang memanfaatkan sumber daya alam lokal yang kita miliki," ujar Presiden.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa current acount defisit negara saat ini belum sehat benar, sehingga membutuhkan kondisi yang mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi. Salah satunya, yakni dengan mendorong industri dalam negeri.

"Kita tahu current acount defisit kita atau neraca perdagangan kita, memerlukan perbaikan dan dengan investasi dan ekspor inilah kita ingin perbaikan itu," ujar Jokowi.

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta menteri terkait mengevaluasi sejumlah program kebijakan yang berkaitan dengan investasi.

"Kita telah dan akan terus melakukan perbaikan-perbaikan di bidang investasi sehingga Indonesia lebih kompetitif dan agar semakin kompetitif, saya minta agar kebijakan terkait investasi, insentif perpajakan, perlu kita evaluasi secara berkala sehingga lebih menarik dibandingkan dengan negara lain dan betul-betul bisa berjalan efektif di dalam pelaksanaannya," ujar Jokowi.

Baca juga: Kejar Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Bakal Perluas Insentif Pajak

Presiden juga meminta agar kebijakan hasil evaluasi pada sektor investasi itu berorientasi pada kepentingan nasional, khususnya pada pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah.

"Saya minta kebijakan investasi betul-betul didesain sesuai target kepentingan nasional kita, bukan hanya dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan menurunkan angka pengangguran, tapi harus bisa juga memperkuat pelaku ekonomi domestik, khususnya usaha mikro, usaha kecil menengah," ujar dia.

Kompas TV Sementara itu Presiden Joko Widodo sebelumnya mengadakan kunjungan ke Lamongan Jawa Timur. Selain meresmikan masjid kampus Muhammadiyah Lamongan Presiden juga memeriksa harga kebutuhan pokok di pasar induk Sidoharjo. Seorang nenek menghapiri dan memeluk Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur. Jokowi kembali melanjutkan aktivitas kenegaraannya yakni meresmikan masjid kampus Muhammadiyah Lamongan hingga inspeksi ke pasar induk Sidoharjo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com