JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade menuturkan, pihaknya tak ambil pusing soal laporan terhadap kubunya terkait dugaan melibatkan anak berkampanye di aksi 2 November.
Laporan tersebut dilayangkan Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Silakan saja kalau memang kubunya Pak Jokowi melaporkan kubu kami itu hak mereka,” kata Andre saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/11/2018).
Andre menegaskan, aksi 211 tidak ada hubungannya dengan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.
“Terserah saja mereka mau laporan apa ya monggo silakan. Tapi yang jelas aksi bela tauhid tidak ada urusan dengan BPN, Pak Prabowo, dan Bang Sandi,” kata Andre.
“Aksi bela Tauhid yang ngadain siapa?, masak BPN, Pak Prabowo, Bang Sandi. Itu umat yang protes,” sambung Andre.
Menurut Andre, laporan yang diajukan TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin telah mengada-ada.
Lebih lanjut, menurut Andre, kubu tim pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin merasa panik lantaran elektabilitasnya stagnan.
“Mereka panik, pak Jokowi panik ngomongnya Sontoloyo, politik genderuwo baperan sekarang,” kata Andre.
“Menular ke timnya sehingga timnya mengada-ada, masak aksi bela tauhid bilang BPN yang salah,” sambung Andre.
Andre mengatakan, pihaknya akan memantau dan melihat hasil penyelidikan yang dilakukan Bawaslu. “Yang pasti kami akan hadapi di Bawaslu,” ujar Andre.
TKN Jokowi-Ma'ruf Amin sebelumnya melaporkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, ke Bawaslu.
Baca juga: Prabowo-Sandiaga Dilaporkan soal Dugaan Anak Berkmpanye di Aksi Bela Tauhid
Laporan tersebut, terkait dugaan pelibatan anak dalam kampanye yang dilakukan pada Aksi Bela Tauhid, Jumat (2/11/2018).
"Melaporkan paslon 02, kami menduga paslon 02 dan tim kampanye lakukan mobilisasi, atau melibatkan anak dalam aksi bela tauhid Jumat, minggu lalu," kata Direktur Hukum dan Advokasi TKN Ade Irfan Pulungan di kantor Bawaslu, Selasa (13/11/2018).