Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2018, 14:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjoyo mengatakan sudah ada lebih dari 30.000 inovasi warga desa yang siap didanai oleh program dana desa.

"Sekarang, sudah ada 30.000 lebih inovasi dari masyarakat desa. Itu kami dokumentasikan ya, baik dalam bentuk tertulis atau video," ujar Eko saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo bahwa dana desa jangan hanya dipakai untuk membangun infrastruktur fisik semata. Dana desa juga perlu digunakan untuk pengembangan ekonomi masyarakat desa sekaligus inovasi-inovasinya.

Eko melanjutkan, salah satu inovasi warga desa itu adalah Bank Sampah di Desa Bojong Kidul, Garut, Jawa Barat. Dana desa digunakan untuk pembiayaan proses sampah hingga menjadi pupuk kompos.

Baca juga: APBD Defisit, Aceh Utara Belum Cairkan Sisa Dana Desa 2017 Sebesar Rp 17,9 Miliar

"Masyarakat diminta mengumpulkan sampah dan dibayar tergantung besaran sampah yang dikumpulkan. Ada Rp 10.000, Rp 50.000 atau Rp 100.000. Sampah itu dikelola menjadi kompos. Komposnya diwajibkan kepada masyarakat desa tidak boleh kimia, tapi organik," ujar Eko.

"Keuntungannya, pertama, desanya menjadi bersih. Kedua, memberikan pekerjaan buat masyarakat. Ketiga, pendapatan masyarakat dapat naik karena tanamannya menjadi organik. Itu sudah berhasil dan banyak ditiru di beberapa desa," lanjut dia.

Contoh lain di Desa Kutuh, Bali. Selama ini, masyarakat di desa itu memproduksi rumpul laut. Namun dinilai kurang maksimal karena keterbatasan akses. Dana desa itu pun digunakan untuk membangun akses yang lebih mudah agar produksi dan kualitas rumput laut kian optimal.

Baca juga: Dana Desa, Angkat Potensi Taman Wisata Alam Bukit Kaba di Bengkulu

"Dulu tebingnya 100 meter lebih. Sekarang tebingnya dipotong pakai dana desa dan jadi desa wisata. Sekarang desa itu pendapatannya sudah Rp 34 miliar per tahun. Keuntungan bersihnya Rp 4 miliar. Dikembangkan lagi sekarang membuat sarana simpan pinjam. Itu asetnya satu desa sudah Rp 127 miliar," ujar Eko.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan, dana desa sudah saatnya tak hanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur saja, tetapi juga untuk pengembangan ekonomi dan inovasi warga desa.

Hal itu diungkapkan ketika bertemu para pendamping desa di Banten, beberapa waktu yang lalu.

"Kita ingin dana desa tidak hanya untuk infrastruktur saja. Tapi digeser sedikit ke mengenai pemberdayaan ekonomi dan inovasi di desa. Misalnya untuk pemberdayaan PAUD, pakai dana desa agar anak-anak memiliki gizi baik, agar cerdas. Ada juga desa wisata, misalnya Umbul Ponggok. Itu per tahun pendapatannya Rp 14 miliar lho," ujar Jokowi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pertamina Hadirkan PLTS untuk Dukung Pengelolaan Sampah TPS3R di Desa Adat Kedonganan

Pertamina Hadirkan PLTS untuk Dukung Pengelolaan Sampah TPS3R di Desa Adat Kedonganan

Nasional
Latihan Perang ASEAN Dalam Konteks Geopolitik Indonesia

Latihan Perang ASEAN Dalam Konteks Geopolitik Indonesia

Nasional
Komisi III DPR Gelar 'Fit and Proper Test' Calon Hakim MK

Komisi III DPR Gelar "Fit and Proper Test" Calon Hakim MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Wajib Pajak Jadi Saksi, Pengacara Rafael Alun Protes

Jaksa KPK Hadirkan Wajib Pajak Jadi Saksi, Pengacara Rafael Alun Protes

Nasional
KPK Kembali Cecar Istri dan Mertua Andhi Pramono, Ulik Aset dan Aliran Dana Terkait Dugaan Korupsi

KPK Kembali Cecar Istri dan Mertua Andhi Pramono, Ulik Aset dan Aliran Dana Terkait Dugaan Korupsi

Nasional
KPU: Gudang Logistik Semua Kabupaten/Kota Siap Oktober 2023

KPU: Gudang Logistik Semua Kabupaten/Kota Siap Oktober 2023

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Persoalan Rempang

Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Persoalan Rempang

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir J, Polri Diminta Jelaskan Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Ilmiah

Berkaca Kasus Brigadir J, Polri Diminta Jelaskan Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Ilmiah

Nasional
Anggap Riak-riak Kecil, PDI-P Tak Masalah Kaesang Gabung PSI

Anggap Riak-riak Kecil, PDI-P Tak Masalah Kaesang Gabung PSI

Nasional
Kaesang Diistimewakan PSI, Pengamat: Karena Anak Presiden

Kaesang Diistimewakan PSI, Pengamat: Karena Anak Presiden

Nasional
Jokowi Gelar Ratas Khusus Bahas 'TikTok Shop' di Istana

Jokowi Gelar Ratas Khusus Bahas "TikTok Shop" di Istana

Nasional
Selain Mahfud MD dan Sandiaga, Yenny Wahid Dinilai Berpotensi Jadi Cawapres Ganjar

Selain Mahfud MD dan Sandiaga, Yenny Wahid Dinilai Berpotensi Jadi Cawapres Ganjar

Nasional
33 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Berikut Daftarnya

33 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Berikut Daftarnya

Nasional
Malam Ini PSI Gelar Kopdarnas, Bahas Kemungkinan Kaesang Jadi Ketum

Malam Ini PSI Gelar Kopdarnas, Bahas Kemungkinan Kaesang Jadi Ketum

Nasional
Berharap Dukungan Publik Lewat 'Fun Walk', Ganjar dan Anies Berjuang di 'Kandang' Lawan

Berharap Dukungan Publik Lewat "Fun Walk", Ganjar dan Anies Berjuang di "Kandang" Lawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com