Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu PM Jepang, Wapres Sampaikan Terima Kasih atas Bantuan Saat Bencana Sulteng

Kompas.com - 19/10/2018, 08:44 WIB
Yoga Sukmana,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan terima kasih kepada Jepang atas berbagai bantuan yang diberikan untuk membantu penanganan bencana alam di Indonesia beberapa waktu lalu.

Hal disampaikan Kalla saat bertemu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di sela-sela pembukaan KTT ASEM (Asia-Europe Meeting) ke-12 di Gedung Europese Commission Building, Brussels, Belgia.

"Wapres JK yang sudah sering bertemu dengan PM Shinzo Abe mengucapkan terima kasih telah membantu Indonesia saat terjadi bencana alam," ujar juru bicara Wapres Husain Abdullah dalam siaran pers, Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Jepang merupakan salah satu negara yang mengirimkan bantuan ke Palu pasca gempa bumi dan tsunami yang terjadi akhir September 2018 lalu.

Bantuan dari Jepang yakni 500 unit tenda, 20 unit mesin pemurni air (water purify), 80 unit generator, dan 20.000 penjernih air yang tiba di Palu pada 6 Oktober 2018.

Selain itu Jepang juga berencana memberikan paket bantuan lainnya mulai dari bantuan darurat, bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi, dan

Bantuan penanggulangan gempa dan tsunami.

Sebelumya Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla bertolak ke Brussel, Belgia untuk menghadiri Pertemuan KTT Asia-Eropa (ASEM12) Ke-12 pada Rabu (17/10/2018) malam.

Pada KTT ASEM ke-12, kepala negara atau pemerintahan dari 51 negara Eropa dan Asia turut hadir. Diskusi akan fokus pada tema Eropa dan Asia: Mitra Global untuk Tantangan Global.

Pemimpin negara-negara Eropa dan Asia memperkuat dialog dan kerjasama antara dua benua dalam berbagai bidang, mulai dari perdagangan, iklim, tantangan keamanan hingga migrasi tidak teratur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com