Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Kemarau Panjang Akan Terjadi pada 2019 hingga 2022

Kompas.com - 15/10/2018, 11:47 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredarnya informasi di masyarakat mengenai kemarau panjang yang akan terjadi pada 2019 hingga 2022 dapat dipastikan hoaks.

Informasi tersebut seolah-olah dikeluarkan secara resmi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Namun, Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko menegaskan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu.

Narasi yang beredar:

Informasi beredar luas di masyarakat melalui media sosial maupun pesan berantai aplikasi WhatsApp.

Inti dari informasi tersebut adalah BMKG menyatakan bahwa akan terjadi kemarau panjang mulai 2019 hingga 2022. Selain itu, disebutkan pula cadangan air dunia saat ini hanya tersisa 3 persen saja.

Beberapa isu lain seperti siaran informasi resmi BMKG mengenai peluang fenomena El Nino skala lemah pada kuartal akhir 2018 dan prediksi musim hujan yang dikatakan akan terlambat masuk sebagaimana rata-rata klimatologis, juga dikaitkan pada informasi bohong ini.

Pesan yang beredar ini semakin rancu, karena di dalamnya disebutkan bahwa informasi tersebut valid dan menyebut penelitian di luar negeri banyak yang memprediksikan kemarau panjang mulai tahun 2018 atau 2019 hingga 2020.

Berdasarkan informasi itu, indikasinya adalah posisi air bawah tanah semakin dalam (semakin jauh dari permukaan) dan tingkat pengendapan air di tanah makin berkurang.

Penelusuran Kompas.com:

Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, informasi yang beredar di masyarakat tersebut adalah bohong atau hoaks.

Informasi seperti ini, tambah Hary, pernah muncul pada 2016.

"Hanya hoaks atau isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan membohongi masyarakat," kata Hary kepada Kompas.com, Senin (15/10/2018).

Menurut Hary, isu ini tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas.

"Sampai saat ini belum ada yang dapat memprediksi musim kemarau sampai lebih dari satu tahun," ujar Hary.

BMKG juga memberikan klarifikasinya melalui akun resmi Instagramnya, @infobmkg.

Hary mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh terhadap berita kemarau panjang ini.

"Tidak perlu dihiraukan dengan informasi tersebut," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BMKG (@infobmkg) on Oct 14, 2018 at 7:19am PDT

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com