KOMPAS.com - Gempa besar yang disusul gelombang tsunami menerjang wilayah Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu. Korban tewas mencapai lebih dari 2.000 orang, di mana sebagian besar korban tersebut diakibatkan oleh terjangan tsunami.
Bencana gempa dan tsunami dapat terjadi kapan saja. Apalagi, sebagian besar wilayah Indonesia berada di jalur cincin api atau daerah yang sering mengalami gempa dan letusan gunung berapi.
Hingga saat ini, memang belum ada alat yang dapat mendeteksi terjadinya gempa. Namun, di Indonesia sendiri sudah mempunyai sistem peringatan dini tsunami.
Namun, apa gunanya sistem tersebut jika kita sendiri belum siap dan tidak waspada terhadap bencana tsunami?
Menanggapi itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan video mengenai kesiapsiagaan terhadap tsunami.
Video edukasi ini diunggah melalui akun instagram BMKG, @infoBMKG.
View this post on Instagram
Nah, apa isi video yang terbagi menjadi empat bagian ini? Apa saja yang harus kita persiapkan? Mari kita bahas satu per satu.
Isi Video
Bagian awal video menceritakan tentang ketidaksiapan masyarakat terhadap bencana tsunami, sehingga ketika bencana ini datang banyak orang menjadi korban.
Dalam video yang dibagikan oleh BMKG tersebut, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman tsunami, berikut diantaranya:
1. Penempatan posisi kamar menjadi salah satu hal penting. Usahakan letak kamar bagi orang tua berada dibagian terluar yang dekat dengan pintu utama rumah.
Hal ini dilakukan agar lebih mudah ketika melakukan evakuasi bencana.
2. Saat melakukan evakuasi, apabila di rumah Anda terdapat dua pintu utama untuk keluar rumah (depan dan belakang). Usahakan untuk keluar melalui pintu yang paling terjangkau dari posisi Anda.
3. Persiapkan tas evakuasi. Tas evakuasi berisi perlengkapan bertahan hidup dalam konsisi darurat. Usahakan tas evakuasi siap dibawa dalam keadaan ringan.
Jangan membawa barang berlebih dalam tas evakuasi.