Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Perang Dagang AS-China Bisa Dimanfaatkan RI

Kompas.com - 11/10/2018, 18:46 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai kondisi ekonomi global terus diselimuti kondisi yang tak pasti menyusul perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Meski begitu, Kalla mengatakan ada peluang yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia di balik kondisi ini.

"Nilai ekspor kelapa sawit kita, pelan-pelan terus beranjak naik (di tengah perang dagang AS-China),” ujar Kalla seperti dikutip dari siaran pers, Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Pernyataan Wapres itu disampaikan saat menerima Global Head of Wholesale Banking, ING Amsterdam, Isabel Fernadez, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta hari ini.

Baca juga: Menko Darmin: Perang Dagang AS-China Bakal Semakin Ruwet

Selain minyak kelapa sawit, Kalla juga mengatakan ada peluang di industri garmen menyusul keputusan AS memberlakukan pengenaan tarif impor 25 persen untuk produk China.

Misalnya untuk bahan-bahan garmen, sepatu olahraga, dan mesin-mesin industri kecil.

Indonesia, lanjut Kalla, yang memiliki keunggulan di produk garmen bisa memanfaatkan peluang untuk menggantikan produk garmen China di AS.

Meski begitu, Wapres juga menyadari sejumlah negara lain seperti Vietnam dan Thailand juga akan mencoba peluang yang sama. Negara-negara tersebut diyakini akan berupaya memenuhi kebutuhan produk import AS.

Selain membicarakan kondisi ekonomi global saat ini, Wapres dan Isabel Fernadez juga membahas soal investasi di Indonesia.

Baca juga: IMF: Perang Dagang Rugikan China Ketimbang AS

Terkait investasi, Wapres menyarankan investasi di Indonesia sebaiknya dilakukan dalam platform jangka panjang, misalnya dalam bentuk investasi infrastruktur.

“Karena infrastruktur adalah program tanpa akhir (unending program). Infrastruktur selalu dibutuhkan, baik negara miskin, berkembang, atau negara maju sekalipun," kata dia.

"Hal ini disebabkan populasi terus bertambah dan gaya hidup juga terus mengalami perubahan," sambung Kalla.

Kompas TV Eksportir keluhkan kurang terlibatnya pemerintah untuk menembus pangsa pasar internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com