JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajukan dana tambahan siap pakai atau dana penanggulangan bencana ke Kementerian Keuangan sebesar Rp 500 miliar.
Dana tersebut digunakan untuk penanggulangan bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Anggaran sedang kita ajukan untuk dana siap pakai atau cadangan penanggulangan bencana untuk Sulawesi Tengah, yang diusulkan Rp 500 miliar," kata Kepala BNPB Laksamana Muda TNI (Purn) Willem Rampangile di kantor BNPB, Jakarta, Senin (8/10/2018).
Baca juga: BNPB: Korban Meninggal Bencana di Sulteng Menjadi 1.948
Willem menyebut, sejauh ini pihaknya sudah menggunakan dana siap pakai untuk oprasional posko penanggulangan bencana.
Tambahan dana siap pakai nantinya akan dipakai untuk kebutuhan lanjutan operasionalisasi posko penanggulangan bencana, pembelian bahan bakar, sandang, pangan, dan kebutuhan mendesak lainnya.
Namun demikian, menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, tambahan dana siap pakai akan digunakan sesuai dengan kebutuhan, tidak harus dihabiskan.
"Rp 500 miliar itu tidak harus dihabiskan, digunakan sesuai kebutuhan," ujarnya.
Baca juga: BNPB: Diperkirakan, 5.000 Orang Masih Tertimbun di Balaroa dan Petobo
Sutopo menjelaskan, dana siap pakai berbeda dengan dana yang diperlukan untuk proses relokasi dan rekonstruksi.
Nantinya, BNPB akan menyusun anggaran lagi untuk keperluan relokasi dan rekonstruksi, setelah dilakukan analisis kerusakan yang ditimbulkan dan kebutuhan untuk pembangunan.
"Dana rehabilitasi dan rekonsiliasi lain lagi, nanti kita susun. Kita data dulu, kita hitung kerugian dan kerusakan berapa," kata Sutopo.
Baca juga: Pemerintah Akan Bangun Hunian Sementara bagi Korban Bencana Sulteng
Gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (8/10/2018) mengakibatkan 1.948 orang meninggal dunia.
BNPB juga mencatat, ada 835 orang hilang dan 10.679 orang luka berat. Tercatat pula 74.444 warga mengungsi di 147 titik.
Selain itu, dilaporkan 65.733 rumah dan 2.736 sekolah rusak. Ditambah lagi, terdapat 7 fasilitas kesehatan rusak berat, terdiri dari 1 rumah sakit dan 6 puskesmas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.