Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BNPB soal Likuefaksi yang Melenyapkan Permukiman di Petobo

Kompas.com - 07/10/2018, 18:04 WIB
Abba Gabrillin,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 7,4 yang terjadi di Sulawesi Tengah menyebabkan permukiman di tiga wilayah yakni, Balaroa, Petobo dan Jono Oge, menjadi lenyap tertimbun tanah. Diperkirakan masih ada ribuan orang yang tertimbun tanah akibat terjadinya gempa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, lenyapnya bangunan di permukaan tanah di tiga wilayah tersebut diakibatkan terjadinya fenomena likuefaksi.

Menurut Sutopo, likuefaksi adalah tanah yang tak jenuh, yang kehilangan kekuatan akibat perubahan tekanan. Ketika terjadi gempa bumi, tanah tersebut berubah menjadi lumpur.

"Perubahan itu akibat rongga di antara tanah, pasir dan kerikil menjadi lebih longgar dan dominan air. Tanah, kerikil dan pasir yang bercampur kemudian keluar ke permukaan, sehingga otomatis rumah di atasnya ambles," kata Sutopo dalam jumpa pers di Gedung BNPB Jakarta, Minggu (7/10/2018).

Baca juga: Hasil Pemetaan OSM, Area Terdampak Likuefaksi Palu 185,13 Hektar

Meski demikian, likuefaksi tidak dapat terjadi di semua kondisi tanah. Menurut Sutopo, likuefaksi sangat bergantung pada material tanah.

Likuefaksi sangat berpotensi terjadi pada lapisan tanah yang terdiri dari pasir, kerikil, batuan apung dan tanah yang tidak lengket, bersifat lepas atau gembur. Kemudian, apabila kedalaman muka air tanah dangkal, kurang dari 10 meter.

Menurut Sutopo, material tanah seperti itu, jika mendapat goncangan lebih dari 6 magnitudo dengan durasi lebih dari 1 menit, maka akan menimbulkan likuefaksi. Akibatnya, tanah berubah menjadi lumpur.

Pada 2012, menurut Sutopo, pemetaan soal likuefaksi di Kota Palu sudah disusun oleh Badan Geologi. Namun, perkembangan kota yang pesat membuat kawasan yang berpotensi likuefaksi menjadi penuh dengan permukiman warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com