JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah segera siapkan pengadaan buoy sebagai pendeteksi tsunami.
Hal itu disampaikan Bamsoet, sapaannya, menanggapi rusaknya buoy sebagai salah satu alat pendeteksi tsunami di Indonesia.
"Kami meminta pemerintah melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap pengadaan buoy, untuk segera mengadakan kembali buoy yang baru sebagai upaya dalam mengganti buoy yang rusak," kata Bamsoet, melalui keterangan tertulis, Senin (1/10/2018).
Ia mengatakan, pemasangan kembali buoy di seluruh perairan Indonesia sangat mendesak, terutama di daerah yang sering terjadi gelombang besar ataupun daerah rawan tsunami.
Baca juga: BNPB Sebut Buoy untuk Deteksi Tsunami Banyak yang Rusak
Bamsoet juga meminta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk tetap memanfaatkan modelling tsunami yang berfungsi memberikan informasi peringatan dini (early warning) tsunami.
Ia menyatakan modelling tsunami berguna dalam mendukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar dapat memberikan rasa aman dan waspada kepada masyarakat terhadap ancaman tsunami.
Bamsoet menambahkan, melalui Badan Anggaran (Banggar), DPR akan memberikan dukungan kepada BNPB dan BPPT dalam penyusunan anggaran, baik untuk pengadaan buoy maupun anggaran pendanaan bencana.
"Intinya untuk anggaran yang sangat berpengaruh terhadap upaya mitigasi bencana," lanjut dia.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, buoy, sebagai salah satu alat pendeteksi tsunami di Indonesia banyak yang mengalami kerusakan.
Baca juga: Tanpa Buoy, Seberapa Akurat Sistem Peringatan Dini Tsunami Kita?
Padahal, kata dia, alat tersebut sangat strategis dalam upaya mengantisipasi bencana gempa bumi yang berpotensi menimbulkan tsunami.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.