JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengaku kerap mendengarkan keluhan dari masyarakat selama ia berkeliling ke berbagai wilayah di Indonesia.
Hal ini dikatakan SBY saat menyampaikan pidato politik memperingati 17 Tahun Partai Demokrat di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/9/2018). Hadir dalam acara ini, seluruh anggota DPR, caleg DPR, ketua DPD, dan kepala daerah dari Partai Demokrat.
Menurut SBY, salah satu keluhan yang datang kepadanya adalah terkait penegakan hukum dan kebebasan berpendapat.
"Saya mendengarkan suara rakyat yang merasa takut untuk berbicara di ruang publik maupun di media sosial, karena khawatir akan dikriminalisasi atau ditindak secara hukum," kata SBY.
Baca juga: SBY Akan Kejar Pihak yang Memfitnahnya Sampai ke Ujung Dunia Manapun
Selain itu, Presiden keenam RI ini juga mengaku kerap mendengarkan kritik masyarakat atas penegakan hukum yang disana-sini dianggap kurang adil. Termasuk dalam pemberantasan korupsi yang dinilai ada tebang pilihnya.
"Sebenarnya, kalau kita simak hasil survei dari berbagai lembaga survei, hal-hal inilah yang merupakan elemen ketidakpuasan masyarakat. Sama dengan yang saya dapatkan ketika bertemu dan berdialog dengan rakyat," kata dia.
SBY pun berharap menjelang pemilu 2019 ini, aparat keamanan baik TNI, Polri, dan BIN bisa bersikap netral. Ia menilai Pemilu 2019 ini adalah ujian bagi aparat.
"Ingat, TNI, Polri dan BIN adalah milik negara, milik rakyat Indonesia. Akan mencederai sumpah dan etikanya kalau aparat negara tidak netral," kata SBY.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.