Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Kuasa Hukum Roy Suryo Mediasi dengan Kemenpora

Kompas.com - 12/09/2018, 09:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Roy Suryo akan melakukan mediasi dengan pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga, Rabu (12/9/2018) pagi, untuk membahas surat Kemenpora yang meminta mantan Menpora itu mengembalikan ribuan barang milik negara.

Pada Mei lalu, Kemenpora mengirimkan surat yang berisi permintaan agar Roy mengembalikan 3.226 unit barang milik negara aset Kemenpora.

"Ya, kami akan berkomunikasi dengan pihak Kemenpora pagi ini, sekitar pukul 09.00 WIB atau 10.00 WIB," ujar kuasa hukum Roy, Tigor Simatupang, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu pagi.

Baca juga: ICW: Tak Bisa Lagi Mengelak, Roy Suryo Sebaiknya Kembalikan Barang Milik Negara

Pada pertemuan pertama ini, pihak Roy akan menanyakan kronologi penagihan barang milik negara yang dilakukan Kemenpora terhadap Roy sebagai mantan menpora.

"Katanya, kan, penagihan itu diawali dengan instruksi BPK. Nah kami mau lihat, temuan di BPK itu apa sih? Barangnya apa saja, begitu," lanjut Tigor.

Pada pertemuan hari ini, Roy tidak hadir karena masih berada di Yogyakarta.

"Beliau tidak dapat tiket ke Jakarta hari ini," ujar Tigor.

Baca juga: Kuasa Hukum Roy Suryo: Masak Iya, Menteri Bawa-bawa Aki Bekas?

Mengenai siapa pejabat Kemenpora yang akan mewakili, Tigor mengaku belum mengetahuinya.

"Yang jelas bukan menteri. Kami sih maunya Pak Sesmen saja. Tapi nanti lihat saja kami akan mediasi dengan pejabat siapa," ujar Tigor.

Mencapai Rp 9 miliar

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Polemik Barang Negara di Tangan Roy Suryo
Sebelumnya diberitakan, persoalan mengenai barang milik negara yang diduga masih dipegang Roy Suryo terungkap dari surat yang beredar di media sosial awal September 2018.

Surat dengan kop Kemenpora itu ditujukan kepada Roy Suryo tertanggal 3 Mei 2018.
Politikus Partai Demokrat itu pun membantah menguasai sejumlah BMN sebagaimana yang dituduhkan Kemenpora.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, barang milik negara yang diduga masih berada dalam penguasaan Roy Suryo mencapai maksimal Rp 9 miliar.

"Enggak sampai (ratusan miliar). Setau saya antara Rp 8 hingga Rp 9 miliar," ujar Imam saat dijumpai di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/9/2018).

Imam mengaku lupa apa saja barang milik negara yang ditagih dari Roy itu. Ia hanya mengingat, salah satunya adalah kamera.

"Saya tidak detail ya. Hanya kamera yang saya ingat," ujar dia.

Sementara itu, setelah persoalan ini mencuat, Roy membantah menguasai ribuan unit barang milik negara.

"Terhadap aset BMN Kemenpora sebanyak 3.226 unit yang disebutkan-sebutkan masih saya bawa, padahal tidak sama sekali," ujar Roy saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/9/2018) malam.

Belakangan, kuasa hukum Roy, Tigor Simatupang menduga ada oknum Kemenpora yang bertanggung jawab atas barang milik negara itu.

"Saya rasa, diduga keras ini adalah akal-akalan oknum Kemenpora sendiri ya," ujar Tigor kepada Kompas.com, Senin (10/9/2018).

Menurut dia, Roy memang pernah dikirimi satu kontainer berisi barang-barang Kemenpora.

Namun, pihak Roy tidak menyentuh barang-barang tersebut, dan barang-barang tersebut telah dikembalikan ke Kemenpora atas instruksi Roy dengan alasan barang itu bukan miliknya.

Kompas TV Melalui kuasa hukumnya Roy Suryo dan Kemenpora akan duduk satu meja pada Rabu (11/9) besok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com