Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Jokowi-Ma'ruf Unggul di Pengguna Facebook, Prabowo-Sandi di Instagram dan Twitter

Kompas.com - 05/09/2018, 16:46 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul di kalangan pengguna Facebook.

Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di kalangan pengguna Instagram dan Twitter.

Hasil survei tersebut dipaparkan Peneliti Senior LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam rilis survei di kantornya, Jakarta, Rabu (5/9/2018)

Baca juga: Survei LSI: Jokowi-Maruf Unggul dari Prabowo-Sandiaga di Kalangan Pengguna Medsos

Survei dilakukan pada tanggal 12-19 Agustus 2018, dengan melibatkan 1200 responden di 33 provinsi Indonesia.

Dari survei itu, LSI menemukan responden yang menggunakan media sosial sebesar 28,5 persen. Sementara yang tidak menggunakan media sosial sebesar 71,5 persen.

Dari 28,5 persen itu, pengguna media sosial yang menggunakan Facebook sebanyak 28 persen, Instagram sebesar 16,1 persen dan Twitter sebesar 6,4 persen.

Berikut rincian hasil surveinya:

1. Pengguna Facebook

Dari 28 persen responden pengguna Facebook, sebanyak 41,6 persen mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf. Sementara yang mendukung Prabowo-Sandiaga sebesar 39,4 persen.

"Jadi yang menggunakan Facebook lebih banyak pendukung Jokowi dibandingkan pendukung Prabowo," kata Ardian Sopa.

2. Pengguna Instagram

Pada segmen pengguna Instagram, kata Ardian, Prabowo-Sandiaga sedikit lebih unggul dibanding Jokowi-Ma'ruf.

Responden pengguna Instagram yang mendukung Prabowo-Sandiaga sebesar 42 persen. Sementara yang mendukung Jokowi-Ma'ruf sebesar 40,9 persen.

"Jadi, kalau misalnya di IG (singkatan Instagram) ini banyak pendukung Prabowo-Sandi," kata dia.

3. Pengguna Twitter

Pada segmen pengguna Twitter, sebanyak 40 persen responden pengguna Twitter mendukung Prabowo-Sandiaga. Sementara itu, yang mendukung Jokowi-Ma'ruf sebesar 34,3 persen.

Berkaca pada tiga temuan itu, Ardian menilai media sosial menjadi elemen krusial yang harus diperhatikan kedua pasangan.

Oleh karena itu, apabila pasangan calon tak menganggap serius dukungan di media sosial, akan berpengaruh pada dukungan nyata di Pilpres 2019 nanti.

"Angka pengguna medsos akan menjadi krusial jika tidak dikelola. Karena sumber informasi akan bergulir di sini. Kalau tidak mengarap segmen sosial media adalah hal bahaya. Sosial media (bisa) punya lebih suara," katanya.

Margin of error dalam survei ini adalah plus minus 2,9 persen. Artinya, data survei bisa bertambah atau berkurang sebesar 2,9 persen

Pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com