Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Mahasiswa Muhammadiyah Teriak "Ganti Presiden" di Depan Sandiaga...

Kompas.com - 29/08/2018, 11:14 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAK.com - Ribuan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kompak berteriak ganti presiden di depan bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno.

Hal tersebut terjadi saat Sandiaga menghadiri UKM Expo 2018 di UMJ, Ciputat, Rabu (29/8/2018).

Dalam acara itu, turut hadir juga Ketua Umum PAN Zulkfli Hasan yang partainya mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Baca juga: Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Histeris Sambut Sandiaga

Zulkifli Hasan bertanya kepada mahasiswa yang hadir apakah ingin ganti presiden atau Joko Widodo tetap melanjutkan kepemimpinannya pada 2019 nanti.

"Sekarang kita sudah memiliki dua pilihan untuk pilpres, mau ganti Presiden atau lanjutkan dua periode? Kalau disuruh memilih apakah mau lanjut atau ganti?" kata Zulkifli.

Para mahasiswa pun kompak menjawab ingin ganti Presiden.

"Gantiiiiii," jawab mahasiswa kompak.

"Kayaknya udah 99,99 persen nih," kata Zulkifli.

Baca juga: #2019GantiPresiden dan Pendukung Prabowo-Sandiaga yang Belum Solid

Ketua MPR itu lalu bertanya lagi ke para mahasiswa apakah harga-harga kebutuhan pokok saat ini naik atau turun. Para mahasiswa kompak menjawab harga-harga naik.

"Kalau harga naik, hidup makin enak atau makin susah?" tanya Zulkifli lagi.

"Susaaaah," jawab para mahasiswa.

"Kalau hidup tambah susah ganti presiden atau enggak?" sambung Zulkifli lagi.

"Gantiiiiii," jawab para mahasiswa.

"Saya cuma nanya loh, enggak kampanye," ujar Zulkifli.

Baca juga: Sandiaga Uno Berharap Kampanye #2019GantiPresiden Bikin Suasana Pilpres Sejuk

Zulkifli pun mendoakan agar keinginan para mahasiswa terkabul. Ia bahkan sudah menyebut Sandiaga dengan sebutan wapres.

"Wapres datang kemari. Insyaallah itu doa. Bukan kampanye," ujarnya.

Kompas TV Gesekan dan saling intimidasi antar pendukung menjelang Pilpres 2019 mulai terjadi di sejumlah wilayah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com